Minggu, 05 Desember 2010

BAHAN DAN CARA PEMBUATAN
CAT










OLEH
I MADE SUPARSA
5315077616



UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
FAKULTAS TEKNIK MESIN
2010
ABSTRAK

Cat merupakan suatu produk yang berfungsi untuk melindungi atau protektif dan memperindah atau dekoratif berbagi objek. Objek tersebut mulai dari logam, kayu, tembok, kertas,plastik, polimer dan kanvas. Suatu objek atau produk dapat memiliki nilai lebih jika produk tersebut memiliki keindahan dari segi warna, untuk menciptakan keindahan warna tersebut maka digunakan cat. Cat juga dapat memperpanjang usia dari suatu produk karena cat memiliki sipat melindungi dari pengaruh lingkungan seperti suhu dan korosi. Dalam dunia otomotif, cat digunakan pada berbagai jenis kendaraan. Cat pada mobil selain sebagai pelindung dan dekoratif juga dibutuhkan daya kilap cat karena semakin mengkilap cat pada suatu mobil maka semakin mahal harga jualnya. Tingkat kekerasan hasil pengecatan dapat melindungi mobil dari goresan.
Cat merupakan produk yang tersusun dari berbagai jenis bahan, baik bahan organik atau anorganik. Bahan organik misalnya getah yang digunakan untuk perekat. Secara umum cat tersusun dari beberapa bahan utama yaitu pigmen secara umum untuk memberikan tampilan warna, solvent secara umum sebagai pelarut, resin atau binder secara umum untuk pengeras, ekstender untuk mengisi lapisan dan additive sebagai bahan tambah untuk meningkatkan sipat-sipat cat. Selain itu juga ada beberapa cat yang ditambahkan plestizier. Kualitas dan harga cat tergantung dari jenis bahan penyusun yang digunakan.
Cat dibuat dengan mencampurkan semua bahan utama yang ada dengan takaran yang telah ditentukan. Dalam menentukan takaran yang akan dicampur dibutuhkan keahlian dan pengalaman yang tinggi. Karena apabila terjadi sedikit kesalahan dalam takaran maka produk yang dihasilkan akan kurang baik. Bahan yang dicampur diusahakan sebersih mungkin dan sehalus mungkin. Semakin halus bahan yang dicampur maka semakin luas permukaan yang dapat dicat. Secara mendetail tentang bahan dan cara pembuatan cat akan dibahas pada bab selanjutnya.















Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat beliau sehingga makalah dengan judul Bahan Dan Cara Pembuatan Cat tepat pada waktunya. Makalah ini mencoba memberikan gambaran tentang bahan – bahan yang banyak digunakan dalam membuat cat serta bagaimana cara membuat cat. Cat merupakan produk yang tidak asing lagi dalam berbagai bidang kehidupan, baik dalam dunia seni, otomotif, teknik sipil dan sebagainya. Cat digunakan untuk melindungi dan memperindah suatu objek dengan tampilan warna yang memikat. Cat juga dapat meningkatkan kualitas dan harga suatu produk.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengecatan dan selain itu juga mencoba memberikan gambaran kepada pembaca tentang bahan penyusun cat dan bagaimana cara membuatnya. Kalau dilihat, cara pembuatan cat sangat sederhana yaitu dengan mencampur ssemua bahan yang ada, tetapi dibutuhkan keahlian dan pengalaman dalam menentukan takaran bahan yang akan dicampur. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat dan rahmatnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
2. Kepada orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dana.
3. Kepada Dosen mata kuliah yang telah memberikan bimbingannya
4. Teman – teman yang telah memberikan masukan dan dukungan.
Penulis berharap makalah ini dapat diterima sebagai tugas dan juga sebagai refrensi oleh pembaca. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, tata bahasa atau isi, penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya. Penulis sangat menyadari akan kurangnya pengalaman dan pengetahuan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun dan mendidik. Kritik dan saran dari pembaca dapat dikirimkan langsung kepada penulis.
Penulis
Daftar Isi

Abstrak..................................................................................................................... 2
Kata Pengantar......................................................................................................... 3
Daftar Isi................................................................................................................... 4
Bab I. Pendahuluan.................................................................................................. 5
a. Latar belakang........................................................................................... 5
b. Tujuan ...................................................................................................... 6
c. Ruang lingkup............................................................................................ 6
Bab. II. Bahan cat...................................................................................................... 7
a. Pengertian cat……………………………………………………………. 7
b. Solvent………………………………………………………………… 8
c. Resin…………………………………………………………………… 13
d. Pigment………………………………………………………………….. 16
e. Additive ………………………………………………………………… 19
Bab. III. Pembuatan cat…………………………………………………………….. 23
a. Alat………………………………………………………………………. 23
b. Mixing…………………………………………………………………… 24
Bab. IV. Penutup ………………………………………………………………… 28
Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 29







BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Cat merupakan suatu produk yang tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Cat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan untuk memperindah dan melindungi suatu objek. Objek tersebut dapat berupa logam,kayu,batu, tembok, kertas, kain dan jenis bahan lainnya. Pengunaan cat dimasyarakat sudah tidak asing lagi, namun tidak semua orang mengetahui bagaimana cat itu dibuat dan bahannya apa. Cat bahkan telah dikenal sejak zaman prasejarah ini terbukti dari bentuk lukisan pada dinding goa yang merupakan peninggalan zaman prasejarah. Pada zaman prasejarah cat dibuat dari bahan – bahan alami seperti dari kulit kayu, getah, daun dan lain – lain.
Secara umum,cat terdiri dari pigmen, pelarut, resin, dan berbagai aditif. Pigmen memberikan warna cat, pelarut memudahkan berlaku; resin membantu kering, dan aditif melayani sebagai segala sesuatu dari pengisi untuk agen antifungicidal. Ratusan pigmen yang berbeda, baik alam dan sintetis. Pigmen putih dasar titanium dioksida, yang dipilih untuk menutupi sifat yang sangat baik, dan pigmen hitam biasanya terbuat dari karbon hitam. Pigmen lain yang digunakan untuk membuat cat termasuk oksida besi dan sulfida kadmium untuk merah, garam logam untuk kuning dan jeruk, dan kuning biru dan krom besi untuk biru dan hijau.
Solvents bervariasi seperti viskositas rendah, cairan keras. Mereka termasuk mineral minyak dan pelarut aromatik seperti bensol, alkohol, ester, keton, dan aseton. Resin alami yang paling sering digunakan adalah lin-biji, kelapa, dan minyak kedelai, sedangkan alkyds, akrilik, epoxies, dan nomor poliuretan antara resin sintetik paling populer. Aditif melayani berbagai tujuan. Beberapa, seperti kalsium karbonat dan aluminium silikat, hanya pengisi yang memberikan tubuh cat dan substansi tanpa mengubah propertinya. Aditif lain menghasilkan karakteristik yang diinginkan.
2. Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teknik pengecatan. Selain itu juga untuk penulis mencoba memberikan gambaran tentang bahan penyusun cat dan bagaiman cara memproduksinya.
3. Ruang lingkup
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil data dari berbagai sumber yaitu buku dan internet.





BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian cat
Cat adalah suatu produk yang berfungsi untuk melindung (proteksi) dan atau menghiasi atau dekorasi dengan tanpa warna suatu objek dengan cara mengkovernya dengan suatu lapisan. Cat dapat diaplikasikan ke hampir seluruh objek pada tembok, kayu,logam, plastic, kanvas sampai permukaan jalan raya. Jenis-jenis dan tipe cat adalah sangat banyak dan beragam, untuk mengklasifikasikannya bisa dari bermacam-macam mulai dari bahan penyusunnya sampai kegunaannya. Jika cat diklasifikasikan dari pembawa/pelarutnya, cat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu cat basis air (water-based) dan cat basis solvent (solvent-based). Untuk pengklasifikasian dari jenis binder/film formernya misalnya jika cat tersebut memakai resin epoksi maka cat tersebut digolongkan dinamakan cat epoksi, jika memakai binder alkyd dinamakan cat alkyd, jika memakai binder melamine dinamakan cat melamine, begitu seterusnya. Dari peruntukannya cat juga dapat diklasifikasi seperti cat mobil, cat tembok, cat genteng, cat kapal, cat kolam, cat primer, cat kayu, cat lantai/flooring, dan sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan cat adalah sangat banyak dan bervariasi, tetapi intinya cat terdiri dari padatan (solids) dan cairan (liquids). Dengan bagian padatan tersebut tertahan (tersuspensi) dalam porsi cairan atau carrier. Solids atau padatan adalah bahan yang tertinggal di permukaan setelah bagian liquids menguap. Solids terdiri dari beberapa material, setiapnya didesain untuk menghasilkan beberapa properti dari cat, namun yang utama adalah pigmen (pewarna) dan binder (perekat). Untuk lebih mudah memahami bahan penyusun cat, maka bahan penyusun cat ini diklasifikasi menjadi empat bagian besar yaitu carrier/pembawa, pengikat/pembentuk lapisan film, pigmen, dan aditif.
Terdapat lima bahan utama penyusun cat yaitu solvent atau pelarut, binder atau pengikat,ekstender dan additive. Binder merupakan bahan cat yang berfungsi untuk membentuk lapisan film ketika cat mongering. Solvent berfungsi untuk mengatur kekentalan cat yang memiliki sipat mudah menguap dan ikut membentuk lapisan film pada saat cat mongering. Additive berfungsi untuk meningkatkan sipat – sipat cat seperti meningkatkan daya kilap, daya sebar pigmen, stabilitas, anti jamur dan lain – lain. Pigmen berfungsi untuk memberikan tampilan warna sehingga akan menambah daya artistiknya, jika cat tidak diberi warna maka akan bersipat transparan atau disebut varnish. Ekstender atau filler berfungsi untuk meningkatkan ketebalan dan kekerasan cat dan juga sebagai pemuarh atau bulking agent.

2. Bahan penyusun cat
1. Pelarut (solvent atau diluent)
Solvent atau diluent merupakan suatu cairan yang memiliki kemampuan untuk melarutkan suatu material. Salah satu solvent yang sering digunakan adalah thinner karena memiliki kemampuan untuk mengencerkan cat sesuai dengan yang diinginkan. Selain itu juga ada cat yang menggunakan pelarut air tetapi tidak dianggap sebagai solvent karena tidak dapat melarutkan resin. Penggunaan air pada latex bukan sebagai solvent tetapi hanya bersipat mengencerkan. Solvent yang paling banyak digunakan adalah solvent kimia organic(mengandung karbon). Solvent biasanya memiliki titik didih yang rendah dan mudah menguap atau mudah dihilangkan dengan destilasi sehingga meninggalkan subtansi yang dilarutkan.
Secara garis besar solvent dapat diklasifikasikan menjadi solvent hidrokarbon dan solvent oxygenated atau sering disebut solvent kimia. Solvent hidrokarbon dibuat dari turunan minyak bumi sedangkan solvent kimia dibuat dari sintesis kimia.

a. solvent hidrokarbon
`solvent hidrokarbon adalah solvent yang mengandung karbon dan hydrogen. Material lainnya seperti sulfur dan logam berat yang mungkin ad pada raw material dari solvent di kurangi sampai bagian perjuta atau kurang saat pabrikasi. Ada empat kombinasi solvent hidrokarbon komersial , sendiri dan kombinasi yaitu:
• Hidrokarbon rantai lurus tersaturasi disebut sebagai farafin linear/ normal(-n)
• Hidrokarbon rantai bercabang tersaturasi disebut isoparrafin
• Hidrokarbon siklik tersaturasi disebut naftena atau cycloparafine
• Hidrokarbon siklik tak tersaturasi atau disebut dengan aromatic
Contoh solvent hidrokarbon yang ada dipasaran yaitu
a. SBP(special boiling point ) napta dan White Spirit merupakan solvent dengan kandungan paraffin linear dan bercabang, napthena dan aromatic
b. Exxsol D dan shellsol D merupakan solvent yang mengandung paraffin linear dan bercabang dengan nepthana dan aromatic 1 %
c. Toluene, xylene,solvesso,shellsol A merupakan jenis solvent yang mengandung aromatic 99%
d. Cyclothene,methyl cyclothene nappar merupakan solvent yang mengandung 95% napthene.
Secara keseluruhan solvent hidrokarbon mempunyai daya larut yang rendah ke menengah dan hanya dapat melarutkan beberapa resin saja dalam cat. Hal ini termasuk pada cat yang mengandung alkyd yang dipakai untuk cat rumah dan industri yang berbasis alkyd. Solvent hidrokarbon memiliki harga yang lebih murah daripada oxygenated solvent.
b. Oxygenated solvent
oxygenated solvent mengandung oksigen sebagai bahan tambahan dari karbon dan hydrogen. Oxygenated solvent yang dipakai dalam cat mengandung beberapa bahan – bahan utama antara lain keton,ester,alcohol,glikol ester dan glikol eter asetat. Secara umum oxygenated solvent lebih kuat daripada hidrokarbon solvent, dimana mereka melarutkan beberapa banyak tipe resin dalam cat. Mereka mempunyai bermacam – macam tekanan uap yang cukup kuat, meskipun kuat namun tidak mempunyai efek yang terlalu buruk terhadap lingkungan. Oxygenated solvent mempunyai bau yang cukup kuat namun tidak semuanya tidak enak. Secara umum harga oxygenated solvent lebih mahal daripada hidrokarbon solvent.
3. Klasifikasi solvent menurut fungsinya
Terdapat beberapa istilah yang berhubungan dengan kemampuan solvent untuk melarutkan resin yang digunakan pada industri coating, yang utama terdapat empat jenis yaitu:
a. solvent aktif merupakan solvent yang berdiri sendiri mampu melarutkan resin yang akan digunakan.
b. Latent solvent merupakan solvent latent dan bukan merupakan solvent aktif untuk suatu resin namun meningkatkan solvency solvent aktif, latent solvent efektif dengan nitrocellulose.
c. Diluent solvent merupakan non solvent untuk resin dan dikurangi untuk mengurangi harga total dari solvent dalam system.
d. Thinner merupakan campuran solvent yang biasanya sama dengan formulasi solvent pada cat dalam kemasasan yang digunakan untuk menurunkan kekentalan.
Solvent secara umum dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu polar atau hidrofilia dan non polar atau lipofilia. Polaritas dapat diukur sebagai konstanta dielektrik atrau momen dipole dari suatu campuaran. Polaritas dapat menentukan jenis cat apa saja yang dapat dilarutkan oleh solvent.


4. Beberapa jenis solvent.
a. white spirit
Pelarut ini dicirikan dengan laju penguapan yang lambat dengan bau yang sedang. Dapat melarutkan minyak,resin alami,vernis oleoresin dan resin alkyd. Secara umum dapat digunakan untuk pembersih, pelarut lemak dan banyak digunakan untuk pelarut formulasi cat.
b. Toluone
Biasanya digunakan bersamaan dengan pelarut yang lain dari formulasi vinyl copolymer pengeringan dengan udara terbuka dan pelapisan kloronasi karet. Toluene biasanya juga digunakan untuk diluent pada nitrocelulosa karena harganya yang murah sehingga cocok untuk menurunkan formulasi lapisan.
c. Xylene
Biasanya digunakan untuk pelarut polurethene,chlorinated rubber,vinyl copolymer dan resin alkyd karena kekuatan pelarutan yang baik dan laju penguapan yang rendah. Xylen sangat cocok untuk digunakan coating oven karena laju penguapan yang memungkinkan untuk flash off.
d. Benzene
Adalah pelarut yng tak berwarna dan mudah terbakar dengan karakter bau yang khas. Fungsinya adalah untuk menghilangkan cat dan vernis, selain itu juga sangat baik untuk melarutkan resin dan cocok digunakan untuk lacquer, cat karet yang cepat kering.
e. Keton jenis acetone
Merupakan pelarut yang sangat bagus dengan laju penguapan yang sangat tinggi dan harganya yang relative murah. Pelarut ini digunakan untuk vinyl kopolimer dan formulasi nitroselulosa. Kecepatan dan kekuatan pelarutan acetone membuatnya menjadi kandungan yang digunakan untuk membersihkan cat dan vernis.
f. MEK(methyl ethyl ketone)
MEK memiliki titik didih yang lebih tinggi dengan laju penguapan yang lebih rendah dibandingkan aseetone dan merupakan pelarut aktif untuk lacquer nitrocelolusa. Mempunyai toleransi larut yang tinggi,resistansi blush yang baik untuk laju penguapan dan merupakan pelarut yang sangat baik untuk resin natural dan sintetik.
g. MIBK(methyl isobuthil ketone)
Mempunyi kekuatan larut yang sangat tinggi dan laju penguapan yang moderat dengan ketahanan blush yang sangat baik, toleransi diluent yang sangat tinggi dan daya alir yang bagus membuatnya menjadi pelarut tunggal yang ideal untuk lacquer semprot nitrocelolusa dan berbagfai jenis coating.
h. Dan ada berbagai jenis pelarut lain seperti ethyl alcohol, butyl alcohol,ester asetat,amyl asetat, buthyl asetat, propel asetat, methyl cellosolve,cellosolve,carbitol, turpentine, dipentene dan pine oil.



2. Binder atau resin
Binder merupakan perekat cat yang terbuat dari bahan alam atau sintetik atau polymer. Polymer berasal dari bahasa yunani yang artinya banyak bagian. Bahan alam yang digunakan sebagai perekat seperti getah dammar,gim arab, minyak linsed dan lain-lain. Polymer sintetik merupakan bahan alam yang dimoditifikasi secara kimia seperti resin alkyd dan ada yang seluruhnya dibuat dengan sintetik seperti resin acrylic. Resin alkyd dibuat dari proses esterifikasi minyak linseed sehingga menghasilkan binder yang lebih keras, kuat dan tahan lama.
Ada banyak kelasifikasi binder, namun secara umum dapat diringkas menjadi beberapa klasifikasi antara lain:
a. Minyak kering atau drying oil contohnya minyak linseed,minyak castor,minyak tung.
b. Resin alkyd contohnya alkyd short oil, alkyd medium oil,alkyd long oil.
c. Resin polyester(non minyak)
d. Resin amino(urea formaldehyde, melamine formaldehide)
e. Resin phenolic
f. Rtesin epoksi
g. Resin hidrokarbon seperti resin coumarone indene, resin terpene, resin acetate butyrate
h. Resin akrilyc
i. Resin selulosik seperti nitroceloluse, cellulose acetate, cellulose acetate butyrate
j. Resin vynil seperti polyvinyl chloride, polyvinyl acetate
k. Chlororinated rubber
l. Polyurethane
m. Resin silicone
n. Resin natural contohnya dammar,manila,congo,kauri,rosin dan shellac
o. Aspal atau ter
Binder binder diatas dikategorikan lagi menjadi cat konvertibel dan non konvertibel. Cat non convertible merupakan cat yang membentuk lapisanb film sendirian melalui pelepasan solvent tanpa reaksi kimia. Contohnya adalah nitrocellulose, acrylic, chlorinated rubber, shellac, cellulose acetate butyrate dan cat vynil. Cat non konvertibel disebut sebagai lacquer. Sedangakan cat konvertibel adalah cat yang membentuk lapisan film dimana komponen cat mengalami reaksi kimia. Contoh cat ini adalah enamel alkyd, epoxy 2 pack, polyurethane enamel, powder coating dan cat baker acrylic.
Berikut ini adalah beberapa jenis resin dalam pembuatan cat:
1. Resin vinyl
Lacquer vinyl berbasis resin yang mengandung radikal vinyl CH2 == CH-X, dimana X adalah spesies seperti turunan clorida, acetate atau butyral. Cat yang berbasis vinyl ini tersusun oleh resin vinyl , plestizier, pigmen, solvent dan beberapa aditif. Plestizier dibutuhkan untuk meningkatkan proferti seperti fleksibelitas dan ketahanan terhadap benturan namun ketahanan terhadap air berkurang. Keton merupakan solvent primer yang digunakan pada cat vinyl dan hidrokarbon aromatic ditambahkan sebagai diluent untuk cat vinyl.
2. Cellulose nitrate (nitrocelulose)
Ditemukan oleh Schombein pada tahun 1845 melalui nitrasi cellulose dengan campuran asam nitrat- sulfat dan baru pada abad ke -20 nitrocelulose digunakan untuk cat pesawat terbang dan kayu. Cat nitrocellulose mengandung resi nitrocellulose , plasticizer, resin pemodifikasi,solvent dan additive. Resin pemodifikasi ditambahkan untuk menambah property seperti durabilitas, kilap dan adhesi.
3. Resin akrilik
Resin akrilik adalah polymer dan kopolymer dari ester dari methacrylic dan acrylic acid. Secara umum dapat dilarutkan dengan beberapa campuran solvent, kelarutan tergantung pada ukuran partikel dan berat molekul. Cat akrilik biasanya mengandung resin akrilik,plastizier, resin pemodifikasi, solvent, pigmen dan additive. Cat ini memiliki tipikal kopolimer terplastisasi.
4. Resin vynil
Monomer vinyl chloride dipersiapkan melalui reaksi dari acctylee dengan chlorine untuk membentuk ethylene dichloride kemudian pecah thermal membentuk vinyl chloride. Keton merupakan solvent primer yang digunakan pada cat vinyl dan hidriokarbon aromatic dipakai sebagai diluent ntuk cat vinyl.

3. Pigmen
Memerlukan penjelasan yang sangat panjang kalau pigmen berperan sebagai coating. Beberapa lapisan film merupakan distribusi dari pigmen. Sifat – sifat warna dari film misalnya elasticity, tughness, dan kekuatan film tergantung dari distribusi vehichle diantara partikel pigment. Suatu pigmen organic atau anorganic didifinisikan sebagai bahan padat , dalam bentuk partikel yang sangat kecil yang digunakan dalam suatu media tetapi tetap tidak larut dalam mesdia cat. Pigmen mempunyai aturan khusus dalam formulasi cat dan sifat- sifat yang mensukung pigmen antara lain
a. mendukung warna
b. opacity
c. menaikan ketahanan film terhadaap sinar ultra violet
d. menaikan ketahan terhadap korosi
e. memodifikasi sipat aliran
f. menaikan sifat ketahanan
Sesuai dengan pengaruh pigmen mempunyai sifat mengembang pada film minyak, maka pigmen dapat dibagi menjadi dua
1. yang sangat mempengaruhi kekuatan film misalnya basic lead carbonat,TiO2, Ba2SO4
2. Yang secar definitive menaikan kekuatan pengembang film misalnya ZnO2 dan lithiopine.
Pigmen dapat diklasifikasikan menjadi
a. natural anorganik pigmen
• white : tidak ada
• coloured : iron oxida
• ekstender: barites, limiting, cihina clay, mica dan talk
b. syntetic anorganik pigment
• white : TiO2, ZnO2, antimony oxida , white lead, lead sulfat.
• Coloured : iron oxida, red lead, cadmium red, lead silicocromat,leadcromate, zinc cromate, cadmium yellow, calcium plumbat, chromium oxida, prusium blue dan ultra marine blue.
• Metallic: aluminium, zinc dan lead
• Ekstender : banefixe, paris white
c. syntetic organic pigmen
• white : none
• coloured ; tilinidine red, anylamide red, hansa yellow, bezidine yellow, pigmen green, ptalocynine, car bin dan lain – lain.
Pigmen putih merupakan konstitusi terbesar dari pigmen yang sekarang digunakan kurang lebih 90% dari keseluruhan. Beberapa jenis dari pigmen putih tersebut adalah titanium dioksida atau TiO2, pigmen ini banyak digunakan untuk warna putih karena sifat – sifatnya yang unik dan hampir semua coating putih membutuhkan pigmen ini. Titanium diproduksi dalam bentuk kristal, anatase dan rutile. Pigmen putih yang banyak digunakan seperti zinc oksida, antimony oksida, white lead dan basic lead sulfat.
Selain white pigmen ada juga coloured pigmen seperti:
a. Red lead
Color indeknya pigmen red 105 dan nama formulanya Pb3O4. sipatnya penggunaan utama red lead dalam plamir primer atau primer proteksi logam. Red lead bereaksi dengan group asam dalam resin memproduksi sabun lead yang membikin permukaan besi baja menjadi pasif.
b. Basic lead silicochromate
Nama formulanya PbSiO3 3PbO PbCrO4 PbO3, sipatnya adalah memiliki proteksi yang berkualtas tinggi dalam pengecatan otomotif dan baja structural dan mudah didispersikan. Grade yang lebih halus digunakan pada cat electrocoat.
c. Zinc chromate
Color indek pigmen yellow 36 memiliki sipat membebaskan ion chromate yang mana membuat pasif permukaan logam , memproduksi film pelindung pada anoda yang dapat menjaga reaksi anodis. Sudah dari dul telah digunakan untuk melindungi besi , baja dan aluminium.
d. Calcium, strontium dan zinc molybdate
Formulanya adalah CaMoO4, SrMoO4, ZnMoO4. memiliki sipat membikin pasif anoda dan pada tahun terakhir penggunaanya berkembang karena pertimbangan sipat fisisnya.
e. Calcium plumbate, Cl pigmen brown 10
Color indeks adalah pigmen brown dengan formula Ca2PbO4 . calcium plumbate merupakan agen pengoksidasi yang sangat ampuh yang mana bereaksi dengan grup asam dan grup lemak seperti linseed oil yang menghsilkan sabun lead dan kalsium. Hal ini menambah adhesi fil cat dan mendukung kekuatan. Efek penghambat korosi merupakan hasil kemampuan pigmen untuk mengoksidasi senyawa besi tersebut terlarut dalam anoda.
f. Zinc phosphate.
Indeks color whitw 32 dengan nama formula Zn3(PO4)2 2H2O. memiliki sifat mendukuyng durability, excellent intercoat adhesion dan sifat flow yang baik. Dalam lingkungan industri membentuk ammonium sulphate dalam bentuk asam kompleks yang mampu menghambat korosi.
g. Zinc dust
Color indeks pigment metal 6 daaaaaan pigmen black 16 dengan nama formulanya Zn. Memiliki warna bubuk abu- abu kebiruan dengan ketahanan korosinya muncul melalui suatu reaksi kimia sacrifical dari pigmen pada subtract bajanya. Zinc dust melindungi film dalkam coating eksterior dengan menyerap radiasi UV.

4. Additif
Additife merupakan bahan yang ditambahkan dalam cat untuk menambah property atau sifat – sifat cat sehingga dapat meningkatkan kualitas cat. Berikut ini adalah beberapa additive yang seringf ditambahkan pada cat:
1. Wetting agent (agen pembasah) dan dispersing agent.
Agen pembasah dan agen penyebar mendorong penyebaran cairan saampai permukaan. Lechithin soya adalah agen pembasah dan penyebar yang banyak digunakan dan memiliki fungsi sebagai agen antar muka yang efektif untuk aplikasi cat, lacquer, printing ink dan juga sebagi waterbase coating. Lecithin soya sangaat efektif untuk kasus pewarna Prussian blue, ultra marine blue atau pigmen titanium dioksida dalam varnish linseed oil. Selain letichin soya ada juga yang menggunakn Zinc naqpthenate dan octoate yang mempunyai kemampuan sebagai wetting agen dan dispersion agen yang lebih baik.
2. Anti skinnig agent
Anti skinning agent digunakan untuk memperlambat oksidasi dan juga pembentukan radikal bebas dan hidro peroksida. Anti oksidan yang sering digunakan untuk daalam cat harus mempunyai daya evaporasi yang tinggi sehingga mudah menguap tanpa meninggalkan bekas. Berikut ini adalah anti oksidan yang digunakan seperti Quinones dengan hidroquinones, phenols, amines, oximes. Merupakan anti oksidan yang menghambat oksidasi tetapi tidak seara utuh menguap dari film coating. Oximes secara luas digunakan pada coating merupakan anti oksidan paling ideal yang digunakan sebagai skinning. Bahan ini menguap dengan cepat tanpa menunda waktu pengeringan.

3. Anti setting agent
Laju pengendap[an partikel meningkat sebanding dengan ukuran dan grafitasi tetapi menurunkan apabila vbiskositas meningkat. Pigmen akan cendrung mengendap membentuk sediment dari partikel pigmen sehingga sulit untuk membuatnya menyebar. Untu\k mrngatasi hal tersebut maka ditambahkan oleat dampai 1% untuk menghindari pengendapan atau setting. Delain itu juga digunakan turkey red, calcium linoleat dan aluminium napthenate sampai 2%.
4. Anti floating dan anti flooding agent
Floating adalah pemisahan lapisan pigmen baik dalam keadaan cair atau dalam permukaan coating. Floating dipercepat manakala satu atau lebih pigmen yangmendukung viskositas structural. Bahan yang sering digunakan untuk mengatasi floating dan flooding seperti china clay, silica persipitasi dan kalsium carbonat.
5. leveling dan flow control agent
leveling merupakan kemampuan film basah untuk menjadi mulus seragam selama proses pengeringan. Bahan yang sering digunakan untuk membuat cat supaaya menjadi mulus adalah zinc benzoate, zinc oksida dan asam benzoate.
6. defoaming agent
Foaming atau pembusaan sering muncul akibat adanya bahan coating cairan yang mana menurunkan tegangan permukaan cairan dan mempunyai efektivitas permukaan. Agen anti defoaming yang banyak digunakan adalah suefaktan yang memiliki HLB rendah seperti silicon, alcohol , tupentene dan minyak pinus.
7. Preservatif dan fungicidas
Pada kasus coating berbasis solvent serangan bakteri bukan menjadi penyebab tetapi diganti dengan serangan jamur. Bahan yang biasanya digunakan untuk mengatasinya adalah merkuri asetat, phenyl merkuri, naphenat, penta chlorophenol sodium salt, tetra chlorophynel sodium salt dan copper napthenat.
Pemilihan additive dilakukan secara trial dan error , additive dapat mendukung salah satu sifat namun terkadang juga dapat menjadi perusak dari sipaty coating yang diharapkan. Oleh karena itu penambahan additive harus diperhitungkan dan memerlukan ahli teknis yang berpengalaman.









BAB III.
PEMBUATAN CAT
Dalam pembuatan cat dibutuhkan berbagai peralatan yang diperlukan untuk mencampur semua bahan yang diperlukan untuk membuat cat. Alat – alat tersebut antara lain.
1. Timbangan.
Untuk mengukur berat dari bahan yang padat atau caair seperti pigmen, solven, rekeasing agent dan air. Timbangan untuk mengukur adonan yang jumlah totalnya kurang lebih satu kilogram maka diperlukan timbangan dengan keteliutian seperseribu. Kelebihan releasing 10 gr saja dapat menyebabkan adonan menjadi terlalu basah atau malah tidak bisa dihapus jika realizing agennya sedikit. Penggunaan timbangan sangat mempengaruhi kualitas cat yang dihasilkan.
2. Gerinding
Grinding digunakan untuk menghaluskan atau memperkecil ukuran yang ditujukan untuk mengurangi ukuran suatu padatan agar diperoleh luas permukaan yang besar. Dengan luas permukaan yang bertambah maka didapat keuntungan seperti mempercepat pelarutan, mempercepat reaksi kimia, mempertinggi kemmpuan penyerapan dan menambah kekuatan warna.
Ball mill merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memperkecil ukuran padatan yang mana merupakan tabung yang berputar dengan bola – bola pejal didalamnya., bahan dikecilkan dengan penekanan, penggesekan dan pemukulan.
Setelah semua bahan siap maka selanjutnya dilakukan mixing atau pencampuran. Mixing merupakan operasi dasar untuk menyebarkan bahan – bahan dengan sifat dan kimia yang berbeda secara merata dibawah pengaruh gaya mekanik. Suatu penyebaran merata dari komponen tercapai bila dalam suatu system tidak lagi terdapat perbedaan konsentrasi, besar butiran dan suhu. Proses pencampuran adalah proses mekanik untuk penyatuan bahan . jenis campuran diarahklan kepada keadaan fisik bahan dimana terdapat komponen campuran.
Untuk mencampur bahan dibutuhkan pengetahuan tentang konsistensi bahan adalah yang paling penting seperti bahan kental, semi kental dan encer. Mixer dibagi menjadi dua cara yaitu kecepatan dan performance kerja.
Ada beberapa jenis pencampuran atau mixing yang dilakukan dalam pembuatan cat yaitu
1. cone blender mixer
Peroses pencampuran bahan padat ini dilakukan setelah proses pengecilan. Untuk mendapat derajat pencampuran yang tinggi dengan waktu yang singkat, bahan harus memiliki ukuran partikel yang kecil sehingga dapat bergerak secara turbulan dalam alat pencampur.
Pencampur V merupakan sebuah bejana dengan sebelah atau kedua sisinya berbentuk V dan berputar mengelilingi sumbu horizontal. Pada pencampuran ini bahan diangkat kemudian dijatuhkan kebawah. Pada saat jatuh bahan terdistribusi dan termamfaatkan sehingga meningkatkan derajat pencampuran dan waktu yang lebih singkat.

Sumber gambar. www.grintonline.com/.../doubleConeBlender1.JPG

2. Planetary paste mixer
Merupakan messin pencampur multi purpose, satu lebih sumber pengaduk dicampur secara konsentris , eksentris atau menyilang. Biasanya sumbu ini memiliki arah perputaran yang saling berlawanan sehingga menimbulkan gaya geser yang besar.

sumber gambar. Pharmaceutical.indiabizclub.com/catalog/1219…

3. colloid mill
colloid mill berguna untuk milling, dispersing, homogenizing dan untuk memecah agglomerate dalam industri pasta , emulsi, coating, ointment, cream, pulp, pelumas pasta dan lain – lain. Fungsi utamanya adalah untuk menjamin pecahnya agglomerate untuk memperoduksi droplet dengan ukuran 1 micron

Sumber gambar. www.roll-compactor.net/.../colloid-mill-big.jpg
Bahan yang akan diproses dimasukan ke hopper dengan bantuan gravitasi dipompa sedemikian rupa masuk melalui elemen rotor dan stator yang mana bahan tersebut menjadi sasaran gaya gesek dan gaya hidrolik. Bahan dengan kandungan padatan fiber yang lebih tinggi akan lebih baik menggunakan disc berujung kerucut.

Proses produksi cat.
Proses produksi cat melalui beberapa proses, yaitu pre-mixing, grinding, let-down, filtering, color matching, dan packaging. Pre-mixing yaitu proses pencampuran awal dimana bagian padat dari cat seperti pigmen dan extender/filler didispersikan ke pelarutnya dengan tambahan aditif yang sesuai seperti dispersing agent dan wetting agent.

Pada proses grinding partikel-partikel pigmen dihaluskan dengan mesin giling/grinder agar ukuran partikel menjadi lebih kecil dan diperoleh kehalusan dan warna yang diinginkan. Kemudian selanjutnya adalah proses finishing yang meliputi let-down, filtering, color matching sampai packaging. Pada proses ini cat diatur kekentalannya, ditambahkan zat aditif, disaring dari kotoran saat pengadukan, disesuaikan dan dipilah-pilah warnanya, dan pada akhirnya di kemas.



BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang panjang lebar diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa untuk mendapatkan cat yang berkualitas tinggi maka diperlukan bahan penyusun cat yang bermutu baik dan dengan takaran komposisi yang tepat. Bahan di buat sehalu mungkin dengan demikian akan memperluas bidang pengecatan. Setelah hasil pengecatan mongering diharapkan dapat membentuk lapisan film dan memiliki daya perlindungan yang baik.
2. Saran
Gunakanlah produk cat yang memiliki kualitas baik sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap hasil pengecatan. Ada bermacam – macam produk cat dipasaran dan pilihlah yang lebih ramah lingkungan dan tidak mengandung logam berat karena selain dapat merusak lingkungan juga dapat menggangu kesehatan anda.








Daftar Pustaka


Ebook, Pembuatan cat besi, 2002. Jakarta: duraposito chem.
__________, www.roll-compactor.net/.../colloid-mill-big.jpg
__________,Pharmaceutical.indiabizclub.com/catalog/1219…
__________,www.grintonline.com/.../doubleConeBlender1.JPG

Kamis, 01 Juli 2010

bunda......

Bagai mentari dikau bangunkan aku dikala pagi
Sinari setiap langkahku
Dikau tunjukan arah ketika ku melangkah......
Pancarkan keindahan dikala senja menjelang.
Dikau tebarkan kehidupan pada setiap insan....

Ketika aku menangis , dikau tunjukan keindahan sinarmu.....
Dikau keringkan stiap tetes air mataku
Matamu menatap tajam setiap dimensi....
Menjagaku dari segala bahaya.....

Kasihmu mengalir tulus seperti udara....
Tak ada pamrih dari setiap pengorbananmu........
Dikau ikhlaskan semua yang dimiliki..
Hanya untuk melihat anakmu bahagia....

Bunda, ...
Cinta dan kasihmu kan selalu abadi di sanubariku...

By: M.S

Kamis, 22 April 2010

BAB I
1. LATAR BELAKANG
Dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, membuat industri otomotif mengembangkan produknya dengan berbagai bentuk alat transportasi darat. Salah satu produk tersebut adalah sepeda motor. Indonesia sebagai negara berkembang merupakan salah satu negara terbesar dalam penggunaan alat tansportasi sepeda motor. Berbagai jenis dan bentuk sepeda motor dari berbagai merk telah merambah pasar Indonesia. Jepang sebagai industri otomotif raksasa dunia yang paling mendominasi pasar Indonesia.
Sepeda motor dipilih sebagai salah satu alat transportasi darat karena bentuknya yang praktis dan harganya yang terjangkau untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Selain itu juga sepeda motor sangat sesuai untuk kondisi geografis Indonesia dan juga sesuai untuk tatanan kota di Indonesia yang sarat dengan kemacetan lalu lintas. Sebagai alat transportasi massal, sepeda motor lebih ekonomis dala penggunaan bahan bakar dan hal ini merupakan salah satu solusi dalam menanggulangi devisit minyak bumi dunia. Sepeda motor dapat memuat penumpang dua sampai tiga orang sesuai dengan bentuknya.
Sepeda motor massal pada umumnya memiliki kapasitas mesin sekitar 100 sampai dengan 250 cc. Kebanyakan sepeda motor terbaru telah mengaplikasikan mesin dengan empat langkah karena dianggap lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Tenaga yang di hasilkan mesin belum dapat digunakan untuk menggerakan mesin apabila belum di lengkapi dengan sistem pemindah daya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sepeda motor telah mengaplikasikan berbagai jenis teknologi canggih. Hal di buktikan dengan di pasarkannya sepeda motor otomatik yaitu sepeda motor dengan menggunakan pemindah daya dan gigi percepatan otomatis. Dengan sepeda motor tersebut memungkinkan para pengendaranya dapat mengendarai sepeda motor dengan mudah.
Pemindah daya merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran mesin ke roda penggerak, dalam hal ini umumnya di gunakan roda belakang sebagai roda penggerak. Selain itu pemindah daya juga berfungsi untuk mengatur percepatan kendaraan untuk menyesuaikan dengan beban kendaraan. Dalam proses mengatur kecepatan pada sepeda motor ada yang di atur secara manual dan ada juga yang diatur secara otomatis. Pemindah daya pada sepeda motor meliputi sistem kopling, gigi percepatan dan rantai penggerak keroda. Pada sepeda motor kopling dan gigi percepatan di pasang menyatu dengan blok mesin hal ini untuk mengurang tenaga yang terbuang karena volume mesin yang relatif kecil. Pada beberapa merk sepeda motor pemindah dayanya terletak pada blok mesin. Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana konstruksi dan mekanisme dari pemindah daya pada sepeda motor.

2. TUJUAN
Semakin bertambahnya penggunaan terhadap sepeda motor maka di butuhkan kemampuan yang lebih dalam merawat dan memperbaiki sepeda motor. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk memperpanjang umur kendaraan sehingg dapat mengurangi biaya perawatan. Tujuan dari disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah sepeda motor dan motor kecil,selain itu juga dengan tersusunnya makalah ini sehingga memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam merawat sepeda motornya terutama bagian sistem pemindah daya.
Putaran mesin akan diteruskan keroda penggerak melalui sistem pemindah daya yang meliputi kopling yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga memudahkan dalam pemindahan gigi percepatan, komponen yang kedua adalah gigi percepatan yang berfungsi untuk merubah momen putar yang di hasilkan mesin dengan meneruskannya ke roda penggerak. Karena jarak antara gigi percepatan dengan roda belakang cukup jauh maka di butuhkan satu komponen tambahan yang berfungsi untuk menghubungkan output putaran dari gigi percepatan ke roda belakang sebagai roda penggerak. Komponen tersebut di sebut rantai dan pada sepeda motor otomatis menggunakan belt berbahan karet sintetis dengan paduannya.

3. SUSUNAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan di bahas mengenai sistem pemindah daya pada sepeda motor antara lain:
1. Komponen dan prinsip kerja dari pemindah daya pada sepeda motor.
2. Komponen dan prinsip kerja pemindah daya otomatis pada sepeda motor
3. Cara membongkar dan memasang sistem pemindah daya manual pada sepeda motor
4. Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada sistem pemindah daya sepeda motor.
Semua masalah tersebut diatas akan di bahas lebih lanjut pada bab berikutnya

4. RUANG LINGKUP
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil bahan dari berbagai sumber baik dari buku, internet dan pengalaman pribadi. Bahan tersebut penulis susun dengan beberapa penyesuain dan dengan tidak keluar dari maksud dan tujuan yang ingin di sampaikan. Dalam isi dalam makalah ini memungkinkan sudah mengalami ketertinggalan dari teknologi pemindah daya pada sekarang ini, tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya tidak jauh berbeda. Walaupun dalam makalah ini teknologinya sudah sedikit ketinggalan zaman namun kenyataan dilapangan masih banyak sepeda motor yang menggunakan atau menyerupai pemindah daya seperti dalam makalah ini.
Dalam makalah ini juga di bahas secara singkat tentang teknologi pemindah daya otomatis. Karena keterbatasan bahan dan pengalaman maka penulis hanya memberikan gamabaran saja mengenai sistem pemindah daya otomatis.











BAB II

1. KOPLING
Kopling merupakan salah satu dari bagian sistem pemindah daya pada sepeda motor. Kopling berpungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin menuju ke gigi percepatan. Jenis kopling yang banyak diaplikasikan dalam sepeda motor adalah jenis kopling basah dengan susunan plat kopling berganda. Karena jumlah silinder mesin pada sepeda motor umumnya hanya satu maka keseimbangan putaran mesin yang dihasilkan lebih kasar. Untuk mengurangi getaran yang diakibatkan mesin pada saat proses pemindahan gigi percepatan maka plat kopling disusun atas lebih dari satu plat kopling.
Beredasarkan prinsip kerjanya, kopling pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu:
1. Kopling mekanik
Kopling mekanik adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handle kopling. Dalam penempatan koplingnya ada yang ditempatkan pada poros engkol dan ada juga yang ditempatkan pada poros primer gigi percepatan. Ciri dari kopling yang penempatan koplingnya pada poros engkol adalah ketika mesin mati,mesin akan dapat distarter apabila posisi gigi percepatan dalam keadaan netral.
Sistem kopling mekanik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
a) Mekanisme handel terdiri atas:
•Handel
•Tali kopling (kabel kopling)
•Tuas (batang)
•Pen pendorong.
b) Mekanisme kopling terdiri atas :
•Gigi primer kopling
•Rumah kopling
•Kampas kopling (plat gesek)
•Plat kopling
•Pengikat kopling (baut)
•Kopling tengah (centre cluth)
•Plat tutup per dan plat dasar
•Klep penjamin
•Batang penekan




Gambar.1. mekanisme handle.





Gambar. 2, mekanisme kopling.
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan transmisi masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai as primer transmisi. Putaran poros engkol diteruskan oleh gigi primer poros engkol ke gigi primer kopling sehingga rumah kopling dengan kampasnya ikut berputar. Karena kampas dijepit oleh plat kopling yang medapat tekanan dari per-pernya, maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat tersebut. Selanjutnya, putaran ini diteruskan ke as
primer transmisi. Apabila pada saat mesin hidup dan transmisi masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen mundur. Dengan demikian plat-plat penjepit kampas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kampas kopling saja. Hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.


2) Kopling otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri. Seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada as primer transmisi. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan hendel
dan sebagai penggantinya pada kopling ototmatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yaitu :
a. Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah (untuk kopling yang berkedudukan pada kruk as)
b. Lager keseimbangan gaya berat (roller weight) yang berguna untuk menekan plat dasar waktu digas.
c. Per kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup langsam,koplingnya dapat netral (nol)
d. Per pengembali (spring of) untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah.
Dengan alat-alat khusus inilah kopling otomatis dapat mengambil manfaat yang ditimbulkan oleh mesin untuk mengatur kerjanya. Jadi, gaya sentrifugal merupakan dasar bekerjanya kopling otomatis.2Beberapa motor besar dilengkapi dengan kopling torque convertor, seperti terlihat pada gambar dibawah. Kopling ini bekerjanya berdasarkan tekanan dari minyak (fluida) yang dihasilkan dari putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka kopling akan menguhubungkan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan
Cara kerja kopling otomatis adalah sebagai berikut; sewaktu mesin hidup (tidak digas) dan putaran mesin rendah, gaya sentrifugal yang timbul masih lemah sehingga tidak dapat mengembangkan otomatis kopling dan tidak dapat mengeluarkan roller weight dari dudukannya. Hal ini berarti kampas hanya dijepit oleh plat-plat yang bertekanan lemah, sehingga putaran kampas tidak diteruskan. Dengan demikian kopling memutus hubungan (netral).
Apabila mesin digas dan putaran mesin tinggi, maka gaya sentrifugal besar dan otomatis kopling mengembang. Roller weight juga keluar mendorong plat dasar kopling, ini berarti kampas-kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mempunyai kekuatan besar. Dengan demikian maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat dan terjadilah kopling massuk (meneruskan putaran) dari kruk as sampai ke as primer transmisi. Bila lepas gas lagi maka dengan adanya per pengembali keadaan kopling akan segera berubah ke posisi netral.

Gambar.3. prinsip kerja kopling otomatis

2.GIGI PERCEPATAN
Fungsi transmisi ialah mereduksi putaran mesin yang tersedia sehingga dapat digunakan kendaraan (sepeda motor) dengan sebaik-baiknya. Transmisi terdiri atas susunan gigi-gigi. Dengan adanya transmisi maka tenaga yang kemampuannya sangat terbatas itu dapat diatur penggunaannya. Tenaga mesin tersebut dapat digunakan sesuai dengan keperluan agar mesin tetap dalam keadaan stabil, tidak cepat mengalami kerusakan atau perubahan pada komponennya. Bila diperlukan tenaga angkut beban yang besar, maka harus digunakan transmisi yang rendah. Karena pada transmisi yang rendah tersedia tenaga angkut yang besar tetapi kendaraan tidak dapat berjalan dengan cepat. Sebaliknya bila diperlukan kecepatan tinggi digunakan transmisi tinggi, tetapi harus memperhatikan jalan yang akan ditempuh. Jangan menggunakan transmisi tinggi pada tanjakan atau jalan yang terjal, karena pada transmisi ini tersedia tenaga angkut yang kecil.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor ialah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi giginya tersebut digunakan garpu transmisi, sedangkan yang menggerakkannya adalah alat pemisah gigi transmisi.
Perbandingan gigi transmisi antara gigi yang memutar dengan gigi yang diputar di dalam bak transmisi di sebut ratio (perbandingan gigi). Misalnya,jumlah gigi yang memutar ada 5 gigi dan jumlah gigi yang diputar ada 15,maka dikatakan transmisi memiliki gear ratio 1 : 3.Pada transmisi sepeda motor gigi yang memutar dinamakan gigi primer, sedangkan gigi yang diputar dinamakan gigi sekunder. Jumlah gigi primer dan gigi sekunder yang berpasangan sama dengan banyaknya speed dari
transmisi yang bersangkutan pada sepeda motor. Masing-masing pasangan mempunyai gear ratio yang berbeda, semakin tinggi jenis percepatannya maka semakin kecil gear rationya. Selain transmisi yang menentukan tinggi rendahnya percepatan, maka masih ada transmisi yang bersifat tetap, yaitu transmisi awal dan transmisi akhir.Yang dikatakan transmisi awal ialah perbandingan gigi pemutar rantai roda (engine sprocket) dengan gear roda bagian belakang (wheel prsocket).


Gambar 4. rangkaian system pemindah tenaga pada sepeda motor.
Mekanisme transmisi terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. As primer (main shaft), yaitu as yang menerima putaran dari mesin.
2. As sekunder (counter shaft), yaitu as yang meneruskan putaran ke rantai rantai roda belakang
3. Gigi (counter gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as.
4. Gigi penghubung kecepatan (cilinder gear), yaitu gigi primer atau sekunder yang bekerja menghubungkan putaran dan pada gigi inilah terdapat garpu (fork transmision)
5. Gigi primer (main gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as primer
6. Gear clib, yaitu klip penahan (pembatas) gigi-gigi
7. Ring penahan (washer), yaitu penahan di antara gigi
8. Gigi langsam (stasioner gear), yaitu gigi yang bekerja sebagai penerus dari gigi starter kaki
9. Pengukur jarak (spacer), yaitu berupa boos yang terdapat pada as primer sebagai bantalan gigi langsam pada as sekunder sebagai pengatur jarak engine sprocket.
Cara kerja system gigi percepatan
Pada umumnya sepeda motor memiliki empat tingkat gigi percepatan yaitu gigi 1,2,3 dan 4. Untuk memudahkan dalam pemindahan gigi maka sebelum memindahkan gigi kopling terlebih dahulu harus memutus putaran mesin yang menuju ke gigi percepatan. Berikut ini adalah cara kerja system gigi percepatan

Gambar; 5 mekanisme gigi percepatan.

1. Kecepatan 1
Gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang di dalam sisi roda gigi bebas C1
Poros utama – roda gig M1 Roda gigi C1 – roda gig C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C1 : M1

Gambar.6. gigi percepatan 1
2. Kecepatan 2
Roda gigi geser C3 dilepaskan dari C1. Roda gigi geser M4 digeser ke roda gigi bebas M2 sampai bergabung dengannya. Aliran tenaganya dari Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3, Roda gigi C2 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C2: M2

Gambar . 7. sistem kecepatan 2
3. Kecepatan 3.
Roda gigi geser M4 digeser lepas dari M2 mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M3. Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3. Roda gigi C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C3 : M3

Gambar. 8. kecepatan 3



4.Kecepatan 4
Roda gigi geser M4 dilepaskan dari M3. Roda gigi geser C3 digeser mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas. Aliran tenaganya : Poros utama – roda gigi M4 Roda gigi C4 – roda gigi – poros lawan.
Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C4 : M4

Gambar.8 kecepatan 4

4. CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT)
Transmisi CVT adalah . suatu mekanisme pemindah tenaga yang memindah gear secara otomatis dengan bantuan roler yang memanfaatkan gaya sentrifugal, pada Transmisi CVT penghubung antara sproket menggunakan karet atau V- belt.
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(poros engkol), sedangkan pully belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan pully depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga
Komponen CVT
1. pully penggerak (drive pully)
2. pully yang digerakan ( driven pully)
3. Sabuk penggerak (drive belt)
4. weight roller
5. ramp plate
6. pegas
7. centrifugal clucth







Gambar .9 boks CVT dan prinsip kerja pully

Beberapa jenis sepeda motor yang menerapkan transmisi CVT antara lain.
1. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek jetmatic KYMCO


Cara kerja putaran transmisi CVT pada jenis skubek kymco adalah :
Putaran dari poros engkol diteruskan ke pulley penggerak ( drive pulley) melalui sabuk belt, lalu putaran diteruskan ke pulley yang digerakan (driven belt) dan akhirnya putaran diteruskan sampai ke roda.






Gambar 10. cara kerja perpindahan CVT

Cara kerja: CVT pada skubek matic kymco:
Puli penggerak: puli penggerak drive pulley, dapat mengembang dan menyempit karena memanfaat kan gaya sentrifugal atau lontaran roler, makin kencang putaran mesin roler akan terlempar keluar akibatnya akan mendorong sliding pulley mendesak sabuk agar naik makin berat roler makin mudah mendesak pulley. gerakan ini bertujuan untuk menekan sabuk , jika puli menyempit maka sabuk akan terjepit dan diameternya membesar . sabuk akan dekat dengan pinggiran puli sebaliknya jika puli mengembang maka jepitan terhadap sabuk akan melonggar . posisi sabuk akan dekat dengan poros puli prisip ini sama dengan perbandingan sprocket kecil. Unit puli penggerak dipisah menjadi dua yan bergabung langsung ke poros engkol yang sering disebut cam plate. Sedangkan yang berhadapan disebut sliding pulley.








Gambar 11. sliding pulley dan driven pulley



2. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek HONDA vario
Untuk penerapan sistem kerja dari transmisi CVT pada honda vario pada dasarnya sama dengan skubek matic dari KYMCO. Akan tetapi teknologi CVT pada vario disebut Teknologi V- matic untuk membedakan istilah CVT agar terkesan beda teknologi pada V-matic sabuk belt agak sedikit lebih tebal dan panjang karna konstruksi chasis dari vario sendiri yang terkesan panjang, dan juga sistem roler sedikit lebih besar karena untuk mengimbangi lontaran tenaga vario yang terkesan besar dan juga mengakibatkan gaya sentrifugal di roler puley besar.













Gambar12: konstruksi CVT pada HONDA vario

3. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek YAMAHA majesty
Transmisi CVT yamaha majesty sedikit berbeda tapi prinsip kerjanya sama. pada
system transmisi CVT pada majesty menganut dengan perbandingan gigi variable bersinambungan atau tanpa batas. Yang membatas hanya rasio tertinggi dan terendah. Pada Majesty 125 transmisi CVT dibatas pada rasio 2,541-0,792:1! Tergantung kecepatan / laju kendaraan, rasio transmisi akan berubah dengan sendirinya dalam batas tertinggi dan terendah tersebut. Perpindahan gigi mengandalkan system steel belt (sabuk baja) berbentuk tirus. Perancang yamaha membikin CVT majesti yang speknya sama dengan tipe racing untuk skubek. Ini dilihat dari perbandingan gigi rasio dan steel belt










Gambar13: komponen CVT YAMAHA majesty

4. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek SUZUKI Spin
Pada Suzuki Spin CVT dikenal dengan sebutan super CVT,didalam CVT Spin ukuran roler belt, dan compresion spring lebih besar ini bertujuan agar akselerasi pada suzuki spin lebih besar . roler pada Spin dibuat lebih besar yaitu berjumlah 6 unit dengan diameter yang besar akan tetapi lingkar V belt lebih kecil hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya slip pada CVT. Untuk V_belt dibuat dengan karet yang cukup kuat perpaduan karet dengan serat nylon. Pada suzuki spin v-belt menggunakan merk mitshuboshi





















Gambar 14 : komponen CVT SUZUKI Spin












4.PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA PEMINDAH DAYA
Ada beberapa masalah yang sering terjadi pada pemindah daya sepeda motor. Berikut ini akan di jelaskan cara mengatasinya:
a. Kopling pemindah gigi selip, kemungkinan penyebab terjadi pada plat kopling aus atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasinya dengan mengganti plat kopling yang aus atau melakukan p enyetelan ulang.
b. Kopling macet, kemungkinan penyebab terjadi pada gaya atau gerak kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya menganti komponen kopling dengan standar pabrik.
c. Pemindahan gigi keras, kemungkinan penyebabnya oli transmisi terlalu kental atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasi, ganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrik atau lakukan penyetelan ulang pada kopling.
d. Mesin hidup tetapi kendaraan tidak dapat jalan
 Terjadi kerusakan pada kopling, cara mengatasi dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang rusak.
 Penyetelan yang salah pada kopling pemindah gigi , cara mengatasi dengan melakukan penyetelan ulang.
 Gigi percepatan macet, cara mengatasi dengan melakukan perbaikan dan mengganti komponen yang rusak.
 Counter shaft dan drive shaft rusak, cara mengatainya dengan mengganti komponen tersebut.
e. Saat pemindahan gigi terlalu cepat, kemungkinan penyebab terjadi karena gaya kamvas kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling
f. Saat pemindahan terlalu lambat, kemungkinan penyebab karena kanvas kopling yang telah aus. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling.
g. Pada saat sepeda motor berjalan timbul suara berisik pada roda, kemungkinan penyebab karena gear pada roda atau roller rantai sproket yang telah aus. Cara mengatasinya dengan menggantinya.


6. MELEPAS DAN MERAKIT SISTEM PEMINDAH DAYA
Pada bagian merakit dan memasang komponen sistem pemindah daya ini, penulis mengambil sampel pada salah satu sepeda motor merk Honda dengan jenis sepeda motor cup. Penulis memilih produksi dari Honda karena merk ini merupakan salah satu penguasa pasar Indonesia dalam bidang transpotasi sepeda motor. Honda merupakan salah satu perusahaan otomotif Jepang yang telah memasarkan produk sepeda motornya di Indonesia sejak tahun 70-an.
Pada sepeda motor Honda, komponen pemindah dayanya terletak pada sebelah kanan mesin. Sehingga sebelum membongkar sistem pemindah dayanya maka blok mesin sebelah kanan harus di bongkar terlebih dahulu. Sebelum melepas blok mesin yakinkan terlebih dahulu bagian dibawah ini telah di kerjakan.
a. Matikan mesin dan keluarkan oli mesin serta lepaskan knalpot
b. Lepaskan pijakan kaki, kick starter dan pedal transmisi.
c. Sepeda motor di posisikan pada tempat yang datar.
Setelah melepas komponen tersebut amati kembali kemungkinan – kemungkinan ada komponene yang mempersulit dalam melepas blok mesin, jika ada maka lepaskan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah cara membongkar sistem kopling yang terletak pada blok mesin bagian kanan pada sepeda motor honda jenis cup, yaitu :
1. Lepaskan tutup kanan bak mesin dengan cara melapas baut penguncinya.
2. Lepaskan pen pelurus (dowel pin ) dan gasketnya.
3. Lepaskan handel dan bubungan pengungkit kopling.
4. Lepaskan tutup rotor saringan oli.
5. Luruskan lidah cincin pengunci.
6. Pasangkan alat penahan kopling dan kencangkan sekrup pemegangnya.
7. Dengan menggunakan alat kunci mur pengunci ( lock nut wrench) lepaskan mur pengunci, cincin pengunci dan cincin pelat biasa.
8. lepaskan cincin pegas pengunci dan pelat penahan kopling satu arah
9. keluarkan penggelinding kopling, pegas dan bagian dalam kopling satu arah
10. Lepaskan bantalan pengungkit kopling
11. Lepaskan baut – baut tutup bawah kopling.
12. Letakkan roda gigi penahan antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang di gerakan.
13. Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan kunci mur pengunci (lock nut wrench)
14. Lepaskan tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bawah kopling.
Setelah melepas tromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling perhatikan pada poros terdapat cincin pelat, penghantar luar kopling, cincin penahan, cincin datar dan penyambung. Lepaskan komponen – komponen tersebut di atas dan yakinkan tempat – tempatnya supaya mudah dalam pemasangan.
15. Bongkarlah komponen kopling manual dengan cara tahan tahan bagian luar kopling dengan alat penahan roda penerus dan longgarkan baut – baut kopling menurut pola bersilang dalam beberapa langkah.
16. Setelah anda amati dan tidak ada kerusakan maka rakit kembali kopling.
17. Lepaskan penahan (stopper) tromol kopling dan pegas.
18. Tahan ke arah bawah cakar poros pemindah gigi dan tarik keluar poros pemindah gigi.
19. lepaskan baut penahan pemindah gigi. Tempatkan komponen pada tempat yang rapi supaya memudahkan dalam pemasangan.
Membongkar sistem gigi percepatan. Gigi percepatan pada sepeda motor terletak pada blok mesin maka untuk membongkar sistem gigi percepatan sehingga harus membongkar blok mesin. Sebelum membongkar sistem gigi percepatan maka pastikan bagian di bawah ini terlepas terlebih dahulu:
a. kabel – kabel kelistrikan.
b. Komponen sistem bahan bakar.
c. Menurunkan mesin
d. Lepaskan kepala silinder, katup dan kelengkapannya.
e. Blok silinder,torak dan kelengkapannya.
f. Kopling dan peralatan penggerak gigi percepatan.
g. Lepaskan sistem pengisian atau alternator.
h. Lepaskan pompa oli.
Setelah semua hal di atas di lakukan , amatilah dan pastikan komponen yang mungkin menghambat proses pembongkaran gigi percepatan. Jika ada lepaskan. Berikut ini adalah langkah membongkar gigi percepatan.
1. lepaskan tutup karet.
2. Longgarkan dan keluarkan baut – baut bak mesin dan baut pemegang tromol pemindah gigi dalam urutan bersilang dalam 2- 3 langkah.
3. Lepaskan klip pengunci (snap ring) pada poros starter kaki
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya.
5. Letakkan bak mesin yang sisi kirinya.
6. Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
7. Lepaskan gasket dan pin pelurus.
8. Lepaskan poros engkol dan poros starter kaki.
9. Tempatkan komponen pada meja kerja
10. Keluarkan poros utama , poros lawan dan tromol pemindah gigi dalam satu susunan
11. Bongkar poros utama dan poros lawan.
Setelah anda membongkar semua sistem gigi percepatan dan kopling maka langkah selanjutnya adalah memasang kembali komponen tersebut. Sebelum melakukan pemasangan semua komponen harus dalam keadaan bersih dan masih dalam kondisi baik dan standar. Setelah semua komponen dan peralatan siap maka lakukan langkah pemasangan sebagai berikut:
2. Pasang poros utama, poros lawan dan tromol pemilih sebagai satu kesatuan.
3. Pasang starter kaki.
4. Pasang pen pelurus dan gasket pada bak mesin .
5. Pasang bak mesin sebelah kanan ke atas bak mesin sebelah kiri.
6. Pasang dan kencangkan baut – baut bak mesin dengan pola bersilang dalam 2 atau 3 tahap.
7. Pasang baut dan cincin plat tromol pemindah gigi.
8. Kencangkan baut – baut dengan benar dan pasang tutupnya.
Setelah transmisi di rakit dengan tepat posisikanlah mesin dengan bagian mesin sebelah kanan menghadap keatas. Selanjutnya, pasanglah komponen pemindah gigi percepatan dan kopling dengan langkah sebagai berikut:
9. Pasang pelat penyetop dengan menempatkan lubang – lubang pada pelat penyetop dengan pen pelurus yang lebih panjang.
10. Kencangkan baut plat penyetop.
11. Pasang poros pemindah gigi pada bak mesin dalam keadaan tangkai menonjol dari bak mesin yang berada diantara ujung – ujung pegas pengembaliannya dan menekan ke bawah cakar poros pemindah gigi.
12. Pasang penahan pegas tromol dan baut pemegangnya di kencangkan dengan momen 1,7 kg.m
13. Lapisi cakram dan pelat kopling manual dengan minyak pelumas.
14. Rakit pelat penekan kopling, cakram, pelat, bagian tengah kopling dan bagian luar kopling.
15. Pasang pegas, pelat pengungkit dan baut – baut kopling.
16. Tahan bagian luar kopling dengan pemegang roda penerus dan kencangkan baut – baut kopling dengan pola bersilang dalam beberapa tahap.
17. Pasang pelurus (collar ) pada poros utama.
18. Pasang cincin pada poros engkol.
19. Pasang tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bagian bawah.
20. Pasang cincin dengan tulisan out side menghadap keluar.
21. Pasang mur pengunci kopling manual pada poros utama.
22. Pasang roda gigi pemegang (gear holder) antara roda gigi penggerak primer dan roda gigi kopling.
23. Pasang cincin dan mur pengunci, kemudian kencangkan mur pengunci menggunakan kunci mur pengunci dengan momen 4,3 kg.m
24. Pasang dan kencangkan baut – baut tutup kopling bawah.
25. Lumasi penggelinding kopling ,pegas – pegas dan bagian dalam kopling satu arah kemudian pasang pada tromol kopling.
26. Pasang pelat penahan kopling satu arah dan kunci dengan cincin penahan (snapring)
27. Pasang cincin pengunci dengan menempatkan lidahnya dengan potongan pada rotor saringan oli
28. Pasang cincin dengan tulisan outside menghadap keluar
29. Pasang mur pengunci sentrifugal pada poros engkol.
30. Pasang cincin datar , cincin pengunci dan mur pengunci sentrifugal
31. Pasang alat pemegang kopling.
32. Kencangkan mur pengunci sesuai momen 4,0 – 4,5 kg.m
33. Tekuklah lidah cincin pengunci dan tekan masuk ke dalam alur dari pada mur pengunci.
34. pasang tutup rotor saringan oli dan gasket
35. Kencangkan rotor saringan oli.
36. Pasang bantalan pengungkit dan hubungan pengungkit kopling.
37. Pasang tuas pengungkit kopling pada poros pemindah gigi dengan menempatkan tanda titiknya dengan tanda lekukan pada poros.
38. Pasang pen pelurus dan gasket
39. Pasang tutup bak mesin kanan dan kencangkan baut – baut pemasangannya.
40. Pasang pijakan kaki dan pedal starter kaki
41. Rakit kembali alternator
42. Rakit kembali unit torak dan blok silinder
43. Rakit kembali unit kepala silinder kencangkan baut – baut sesuai torsi yang di inginkan
44. Pasang rangkaian kabel kelistrikan
45. Pasang komponen sistem bahan bakar.
46. Naikkan mesin dan pasang rantai sproket
47. lakukan penyetelan awal pada saat mesin mati.
48. Hidupkan mesin dan lakukan penyetelan lanjut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melalui penjelasan yang panjang dari isi makalah di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa sistem pemindah daya merupakan bagian yang sangat menentukan apakah sepeda motor tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak, tenaga mesin yang dihasilkan sepenuhnya di teruskan ke sistem pemindah daya. Jika sistem pemindah daya mengalami gangguan maka proses berkendara akan tidak nyaman dan bahkan dapat menimbulkan kecelakaan yang berujung kematian. Lakuka pemerikasaan dan penggantian secara berkala pada setiap komponen sistem pemindah daya sesuai dengan anjuran pabrik, sikap ini akan dapat memperpanjang usia kendaraan anda dan sudah pasti akan memberikan kenyamanan dalam berkendaraan.
B. SARAN
Gunakanlah sepeda motor anda sesuai dengan fungsinya dan bijkasanalah dalam berkendaraan, karena hal tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengendara lain dan juga memberikan keselamatan bagi anda sendiri. Lakukan perawatan secara rutin dan berkala untuk menjaga berforma kendaraan anda dan tetap selalu menjaga orisinalitas.






DAFTAR PUSTAKA


Abigain,Pakpahan. 1999, Motor Otomotif, Angkasa Bandung : Bandung
Boentarto, (1996). Teknik sepeda motor : praktek keterampilan terlengkap
untuk model lama-baru. Solo: CV. Aneka
Kiyaku, Y. Dan Murdhana, D.M. (1994). Teknik praktis merawat motor.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Riyadi, Makalah Keterampilan Otomotif, disampaikan pada pembekalan
mahasiswa KKN IKIP Jakarta, 1998
Soenarto N., & Furuhama S.(2002) , Motor Serba Guna, Jakarta: Pradnya
Paramita
Teiseran, E. (1985). Teknik motor. Yogyakarta : Liberty
www. Google.com



















BAB I
1. LATAR BELAKANG
Dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, membuat industri otomotif mengembangkan produknya dengan berbagai bentuk alat transportasi darat. Salah satu produk tersebut adalah sepeda motor. Indonesia sebagai negara berkembang merupakan salah satu negara terbesar dalam penggunaan alat tansportasi sepeda motor. Berbagai jenis dan bentuk sepeda motor dari berbagai merk telah merambah pasar Indonesia. Jepang sebagai industri otomotif raksasa dunia yang paling mendominasi pasar Indonesia.
Sepeda motor dipilih sebagai salah satu alat transportasi darat karena bentuknya yang praktis dan harganya yang terjangkau untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Selain itu juga sepeda motor sangat sesuai untuk kondisi geografis Indonesia dan juga sesuai untuk tatanan kota di Indonesia yang sarat dengan kemacetan lalu lintas. Sebagai alat transportasi massal, sepeda motor lebih ekonomis dala penggunaan bahan bakar dan hal ini merupakan salah satu solusi dalam menanggulangi devisit minyak bumi dunia. Sepeda motor dapat memuat penumpang dua sampai tiga orang sesuai dengan bentuknya.
Sepeda motor massal pada umumnya memiliki kapasitas mesin sekitar 100 sampai dengan 250 cc. Kebanyakan sepeda motor terbaru telah mengaplikasikan mesin dengan empat langkah karena dianggap lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Tenaga yang di hasilkan mesin belum dapat digunakan untuk menggerakan mesin apabila belum di lengkapi dengan sistem pemindah daya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sepeda motor telah mengaplikasikan berbagai jenis teknologi canggih. Hal di buktikan dengan di pasarkannya sepeda motor otomatik yaitu sepeda motor dengan menggunakan pemindah daya dan gigi percepatan otomatis. Dengan sepeda motor tersebut memungkinkan para pengendaranya dapat mengendarai sepeda motor dengan mudah.
Pemindah daya merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran mesin ke roda penggerak, dalam hal ini umumnya di gunakan roda belakang sebagai roda penggerak. Selain itu pemindah daya juga berfungsi untuk mengatur percepatan kendaraan untuk menyesuaikan dengan beban kendaraan. Dalam proses mengatur kecepatan pada sepeda motor ada yang di atur secara manual dan ada juga yang diatur secara otomatis. Pemindah daya pada sepeda motor meliputi sistem kopling, gigi percepatan dan rantai penggerak keroda. Pada sepeda motor kopling dan gigi percepatan di pasang menyatu dengan blok mesin hal ini untuk mengurang tenaga yang terbuang karena volume mesin yang relatif kecil. Pada beberapa merk sepeda motor pemindah dayanya terletak pada blok mesin. Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana konstruksi dan mekanisme dari pemindah daya pada sepeda motor.

2. TUJUAN
Semakin bertambahnya penggunaan terhadap sepeda motor maka di butuhkan kemampuan yang lebih dalam merawat dan memperbaiki sepeda motor. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk memperpanjang umur kendaraan sehingg dapat mengurangi biaya perawatan. Tujuan dari disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah sepeda motor dan motor kecil,selain itu juga dengan tersusunnya makalah ini sehingga memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam merawat sepeda motornya terutama bagian sistem pemindah daya.
Putaran mesin akan diteruskan keroda penggerak melalui sistem pemindah daya yang meliputi kopling yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga memudahkan dalam pemindahan gigi percepatan, komponen yang kedua adalah gigi percepatan yang berfungsi untuk merubah momen putar yang di hasilkan mesin dengan meneruskannya ke roda penggerak. Karena jarak antara gigi percepatan dengan roda belakang cukup jauh maka di butuhkan satu komponen tambahan yang berfungsi untuk menghubungkan output putaran dari gigi percepatan ke roda belakang sebagai roda penggerak. Komponen tersebut di sebut rantai dan pada sepeda motor otomatis menggunakan belt berbahan karet sintetis dengan paduannya.

3. SUSUNAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan di bahas mengenai sistem pemindah daya pada sepeda motor antara lain:
1. Komponen dan prinsip kerja dari pemindah daya pada sepeda motor.
2. Komponen dan prinsip kerja pemindah daya otomatis pada sepeda motor
3. Cara membongkar dan memasang sistem pemindah daya manual pada sepeda motor
4. Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada sistem pemindah daya sepeda motor.
Semua masalah tersebut diatas akan di bahas lebih lanjut pada bab berikutnya

4. RUANG LINGKUP
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil bahan dari berbagai sumber baik dari buku, internet dan pengalaman pribadi. Bahan tersebut penulis susun dengan beberapa penyesuain dan dengan tidak keluar dari maksud dan tujuan yang ingin di sampaikan. Dalam isi dalam makalah ini memungkinkan sudah mengalami ketertinggalan dari teknologi pemindah daya pada sekarang ini, tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya tidak jauh berbeda. Walaupun dalam makalah ini teknologinya sudah sedikit ketinggalan zaman namun kenyataan dilapangan masih banyak sepeda motor yang menggunakan atau menyerupai pemindah daya seperti dalam makalah ini.
Dalam makalah ini juga di bahas secara singkat tentang teknologi pemindah daya otomatis. Karena keterbatasan bahan dan pengalaman maka penulis hanya memberikan gamabaran saja mengenai sistem pemindah daya otomatis.











BAB II

1. KOPLING
Kopling merupakan salah satu dari bagian sistem pemindah daya pada sepeda motor. Kopling berpungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin menuju ke gigi percepatan. Jenis kopling yang banyak diaplikasikan dalam sepeda motor adalah jenis kopling basah dengan susunan plat kopling berganda. Karena jumlah silinder mesin pada sepeda motor umumnya hanya satu maka keseimbangan putaran mesin yang dihasilkan lebih kasar. Untuk mengurangi getaran yang diakibatkan mesin pada saat proses pemindahan gigi percepatan maka plat kopling disusun atas lebih dari satu plat kopling.
Beredasarkan prinsip kerjanya, kopling pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu:
1. Kopling mekanik
Kopling mekanik adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handle kopling. Dalam penempatan koplingnya ada yang ditempatkan pada poros engkol dan ada juga yang ditempatkan pada poros primer gigi percepatan. Ciri dari kopling yang penempatan koplingnya pada poros engkol adalah ketika mesin mati,mesin akan dapat distarter apabila posisi gigi percepatan dalam keadaan netral.
Sistem kopling mekanik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
a) Mekanisme handel terdiri atas:
•Handel
•Tali kopling (kabel kopling)
•Tuas (batang)
•Pen pendorong.
b) Mekanisme kopling terdiri atas :
•Gigi primer kopling
•Rumah kopling
•Kampas kopling (plat gesek)
•Plat kopling
•Pengikat kopling (baut)
•Kopling tengah (centre cluth)
•Plat tutup per dan plat dasar
•Klep penjamin
•Batang penekan




Gambar.1. mekanisme handle.





Gambar. 2, mekanisme kopling.
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan transmisi masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai as primer transmisi. Putaran poros engkol diteruskan oleh gigi primer poros engkol ke gigi primer kopling sehingga rumah kopling dengan kampasnya ikut berputar. Karena kampas dijepit oleh plat kopling yang medapat tekanan dari per-pernya, maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat tersebut. Selanjutnya, putaran ini diteruskan ke as
primer transmisi. Apabila pada saat mesin hidup dan transmisi masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen mundur. Dengan demikian plat-plat penjepit kampas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kampas kopling saja. Hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.


2) Kopling otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri. Seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada as primer transmisi. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan hendel
dan sebagai penggantinya pada kopling ototmatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yaitu :
a. Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah (untuk kopling yang berkedudukan pada kruk as)
b. Lager keseimbangan gaya berat (roller weight) yang berguna untuk menekan plat dasar waktu digas.
c. Per kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup langsam,koplingnya dapat netral (nol)
d. Per pengembali (spring of) untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah.
Dengan alat-alat khusus inilah kopling otomatis dapat mengambil manfaat yang ditimbulkan oleh mesin untuk mengatur kerjanya. Jadi, gaya sentrifugal merupakan dasar bekerjanya kopling otomatis.2Beberapa motor besar dilengkapi dengan kopling torque convertor, seperti terlihat pada gambar dibawah. Kopling ini bekerjanya berdasarkan tekanan dari minyak (fluida) yang dihasilkan dari putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka kopling akan menguhubungkan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan
Cara kerja kopling otomatis adalah sebagai berikut; sewaktu mesin hidup (tidak digas) dan putaran mesin rendah, gaya sentrifugal yang timbul masih lemah sehingga tidak dapat mengembangkan otomatis kopling dan tidak dapat mengeluarkan roller weight dari dudukannya. Hal ini berarti kampas hanya dijepit oleh plat-plat yang bertekanan lemah, sehingga putaran kampas tidak diteruskan. Dengan demikian kopling memutus hubungan (netral).
Apabila mesin digas dan putaran mesin tinggi, maka gaya sentrifugal besar dan otomatis kopling mengembang. Roller weight juga keluar mendorong plat dasar kopling, ini berarti kampas-kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mempunyai kekuatan besar. Dengan demikian maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat dan terjadilah kopling massuk (meneruskan putaran) dari kruk as sampai ke as primer transmisi. Bila lepas gas lagi maka dengan adanya per pengembali keadaan kopling akan segera berubah ke posisi netral.

Gambar.3. prinsip kerja kopling otomatis

2.GIGI PERCEPATAN
Fungsi transmisi ialah mereduksi putaran mesin yang tersedia sehingga dapat digunakan kendaraan (sepeda motor) dengan sebaik-baiknya. Transmisi terdiri atas susunan gigi-gigi. Dengan adanya transmisi maka tenaga yang kemampuannya sangat terbatas itu dapat diatur penggunaannya. Tenaga mesin tersebut dapat digunakan sesuai dengan keperluan agar mesin tetap dalam keadaan stabil, tidak cepat mengalami kerusakan atau perubahan pada komponennya. Bila diperlukan tenaga angkut beban yang besar, maka harus digunakan transmisi yang rendah. Karena pada transmisi yang rendah tersedia tenaga angkut yang besar tetapi kendaraan tidak dapat berjalan dengan cepat. Sebaliknya bila diperlukan kecepatan tinggi digunakan transmisi tinggi, tetapi harus memperhatikan jalan yang akan ditempuh. Jangan menggunakan transmisi tinggi pada tanjakan atau jalan yang terjal, karena pada transmisi ini tersedia tenaga angkut yang kecil.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor ialah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi giginya tersebut digunakan garpu transmisi, sedangkan yang menggerakkannya adalah alat pemisah gigi transmisi.
Perbandingan gigi transmisi antara gigi yang memutar dengan gigi yang diputar di dalam bak transmisi di sebut ratio (perbandingan gigi). Misalnya,jumlah gigi yang memutar ada 5 gigi dan jumlah gigi yang diputar ada 15,maka dikatakan transmisi memiliki gear ratio 1 : 3.Pada transmisi sepeda motor gigi yang memutar dinamakan gigi primer, sedangkan gigi yang diputar dinamakan gigi sekunder. Jumlah gigi primer dan gigi sekunder yang berpasangan sama dengan banyaknya speed dari
transmisi yang bersangkutan pada sepeda motor. Masing-masing pasangan mempunyai gear ratio yang berbeda, semakin tinggi jenis percepatannya maka semakin kecil gear rationya. Selain transmisi yang menentukan tinggi rendahnya percepatan, maka masih ada transmisi yang bersifat tetap, yaitu transmisi awal dan transmisi akhir.Yang dikatakan transmisi awal ialah perbandingan gigi pemutar rantai roda (engine sprocket) dengan gear roda bagian belakang (wheel prsocket).


Gambar 4. rangkaian system pemindah tenaga pada sepeda motor.
Mekanisme transmisi terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. As primer (main shaft), yaitu as yang menerima putaran dari mesin.
2. As sekunder (counter shaft), yaitu as yang meneruskan putaran ke rantai rantai roda belakang
3. Gigi (counter gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as.
4. Gigi penghubung kecepatan (cilinder gear), yaitu gigi primer atau sekunder yang bekerja menghubungkan putaran dan pada gigi inilah terdapat garpu (fork transmision)
5. Gigi primer (main gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as primer
6. Gear clib, yaitu klip penahan (pembatas) gigi-gigi
7. Ring penahan (washer), yaitu penahan di antara gigi
8. Gigi langsam (stasioner gear), yaitu gigi yang bekerja sebagai penerus dari gigi starter kaki
9. Pengukur jarak (spacer), yaitu berupa boos yang terdapat pada as primer sebagai bantalan gigi langsam pada as sekunder sebagai pengatur jarak engine sprocket.
Cara kerja system gigi percepatan
Pada umumnya sepeda motor memiliki empat tingkat gigi percepatan yaitu gigi 1,2,3 dan 4. Untuk memudahkan dalam pemindahan gigi maka sebelum memindahkan gigi kopling terlebih dahulu harus memutus putaran mesin yang menuju ke gigi percepatan. Berikut ini adalah cara kerja system gigi percepatan

Gambar; 5 mekanisme gigi percepatan.

1. Kecepatan 1
Gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang di dalam sisi roda gigi bebas C1
Poros utama – roda gig M1 Roda gigi C1 – roda gig C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C1 : M1

Gambar.6. gigi percepatan 1
2. Kecepatan 2
Roda gigi geser C3 dilepaskan dari C1. Roda gigi geser M4 digeser ke roda gigi bebas M2 sampai bergabung dengannya. Aliran tenaganya dari Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3, Roda gigi C2 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C2: M2

Gambar . 7. sistem kecepatan 2
3. Kecepatan 3.
Roda gigi geser M4 digeser lepas dari M2 mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M3. Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3. Roda gigi C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C3 : M3

Gambar. 8. kecepatan 3



4.Kecepatan 4
Roda gigi geser M4 dilepaskan dari M3. Roda gigi geser C3 digeser mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas. Aliran tenaganya : Poros utama – roda gigi M4 Roda gigi C4 – roda gigi – poros lawan.
Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C4 : M4

Gambar.8 kecepatan 4

4. CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT)
Transmisi CVT adalah . suatu mekanisme pemindah tenaga yang memindah gear secara otomatis dengan bantuan roler yang memanfaatkan gaya sentrifugal, pada Transmisi CVT penghubung antara sproket menggunakan karet atau V- belt.
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(poros engkol), sedangkan pully belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan pully depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga
Komponen CVT
1. pully penggerak (drive pully)
2. pully yang digerakan ( driven pully)
3. Sabuk penggerak (drive belt)
4. weight roller
5. ramp plate
6. pegas
7. centrifugal clucth







Gambar .9 boks CVT dan prinsip kerja pully

Beberapa jenis sepeda motor yang menerapkan transmisi CVT antara lain.
1. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek jetmatic KYMCO


Cara kerja putaran transmisi CVT pada jenis skubek kymco adalah :
Putaran dari poros engkol diteruskan ke pulley penggerak ( drive pulley) melalui sabuk belt, lalu putaran diteruskan ke pulley yang digerakan (driven belt) dan akhirnya putaran diteruskan sampai ke roda.






Gambar 10. cara kerja perpindahan CVT

Cara kerja: CVT pada skubek matic kymco:
Puli penggerak: puli penggerak drive pulley, dapat mengembang dan menyempit karena memanfaat kan gaya sentrifugal atau lontaran roler, makin kencang putaran mesin roler akan terlempar keluar akibatnya akan mendorong sliding pulley mendesak sabuk agar naik makin berat roler makin mudah mendesak pulley. gerakan ini bertujuan untuk menekan sabuk , jika puli menyempit maka sabuk akan terjepit dan diameternya membesar . sabuk akan dekat dengan pinggiran puli sebaliknya jika puli mengembang maka jepitan terhadap sabuk akan melonggar . posisi sabuk akan dekat dengan poros puli prisip ini sama dengan perbandingan sprocket kecil. Unit puli penggerak dipisah menjadi dua yan bergabung langsung ke poros engkol yang sering disebut cam plate. Sedangkan yang berhadapan disebut sliding pulley.








Gambar 11. sliding pulley dan driven pulley



2. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek HONDA vario
Untuk penerapan sistem kerja dari transmisi CVT pada honda vario pada dasarnya sama dengan skubek matic dari KYMCO. Akan tetapi teknologi CVT pada vario disebut Teknologi V- matic untuk membedakan istilah CVT agar terkesan beda teknologi pada V-matic sabuk belt agak sedikit lebih tebal dan panjang karna konstruksi chasis dari vario sendiri yang terkesan panjang, dan juga sistem roler sedikit lebih besar karena untuk mengimbangi lontaran tenaga vario yang terkesan besar dan juga mengakibatkan gaya sentrifugal di roler puley besar.













Gambar12: konstruksi CVT pada HONDA vario

3. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek YAMAHA majesty
Transmisi CVT yamaha majesty sedikit berbeda tapi prinsip kerjanya sama. pada
system transmisi CVT pada majesty menganut dengan perbandingan gigi variable bersinambungan atau tanpa batas. Yang membatas hanya rasio tertinggi dan terendah. Pada Majesty 125 transmisi CVT dibatas pada rasio 2,541-0,792:1! Tergantung kecepatan / laju kendaraan, rasio transmisi akan berubah dengan sendirinya dalam batas tertinggi dan terendah tersebut. Perpindahan gigi mengandalkan system steel belt (sabuk baja) berbentuk tirus. Perancang yamaha membikin CVT majesti yang speknya sama dengan tipe racing untuk skubek. Ini dilihat dari perbandingan gigi rasio dan steel belt










Gambar13: komponen CVT YAMAHA majesty

4. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek SUZUKI Spin
Pada Suzuki Spin CVT dikenal dengan sebutan super CVT,didalam CVT Spin ukuran roler belt, dan compresion spring lebih besar ini bertujuan agar akselerasi pada suzuki spin lebih besar . roler pada Spin dibuat lebih besar yaitu berjumlah 6 unit dengan diameter yang besar akan tetapi lingkar V belt lebih kecil hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya slip pada CVT. Untuk V_belt dibuat dengan karet yang cukup kuat perpaduan karet dengan serat nylon. Pada suzuki spin v-belt menggunakan merk mitshuboshi





















Gambar 14 : komponen CVT SUZUKI Spin












4.PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA PEMINDAH DAYA
Ada beberapa masalah yang sering terjadi pada pemindah daya sepeda motor. Berikut ini akan di jelaskan cara mengatasinya:
a. Kopling pemindah gigi selip, kemungkinan penyebab terjadi pada plat kopling aus atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasinya dengan mengganti plat kopling yang aus atau melakukan p enyetelan ulang.
b. Kopling macet, kemungkinan penyebab terjadi pada gaya atau gerak kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya menganti komponen kopling dengan standar pabrik.
c. Pemindahan gigi keras, kemungkinan penyebabnya oli transmisi terlalu kental atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasi, ganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrik atau lakukan penyetelan ulang pada kopling.
d. Mesin hidup tetapi kendaraan tidak dapat jalan
 Terjadi kerusakan pada kopling, cara mengatasi dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang rusak.
 Penyetelan yang salah pada kopling pemindah gigi , cara mengatasi dengan melakukan penyetelan ulang.
 Gigi percepatan macet, cara mengatasi dengan melakukan perbaikan dan mengganti komponen yang rusak.
 Counter shaft dan drive shaft rusak, cara mengatainya dengan mengganti komponen tersebut.
e. Saat pemindahan gigi terlalu cepat, kemungkinan penyebab terjadi karena gaya kamvas kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling
f. Saat pemindahan terlalu lambat, kemungkinan penyebab karena kanvas kopling yang telah aus. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling.
g. Pada saat sepeda motor berjalan timbul suara berisik pada roda, kemungkinan penyebab karena gear pada roda atau roller rantai sproket yang telah aus. Cara mengatasinya dengan menggantinya.


6. MELEPAS DAN MERAKIT SISTEM PEMINDAH DAYA
Pada bagian merakit dan memasang komponen sistem pemindah daya ini, penulis mengambil sampel pada salah satu sepeda motor merk Honda dengan jenis sepeda motor cup. Penulis memilih produksi dari Honda karena merk ini merupakan salah satu penguasa pasar Indonesia dalam bidang transpotasi sepeda motor. Honda merupakan salah satu perusahaan otomotif Jepang yang telah memasarkan produk sepeda motornya di Indonesia sejak tahun 70-an.
Pada sepeda motor Honda, komponen pemindah dayanya terletak pada sebelah kanan mesin. Sehingga sebelum membongkar sistem pemindah dayanya maka blok mesin sebelah kanan harus di bongkar terlebih dahulu. Sebelum melepas blok mesin yakinkan terlebih dahulu bagian dibawah ini telah di kerjakan.
a. Matikan mesin dan keluarkan oli mesin serta lepaskan knalpot
b. Lepaskan pijakan kaki, kick starter dan pedal transmisi.
c. Sepeda motor di posisikan pada tempat yang datar.
Setelah melepas komponen tersebut amati kembali kemungkinan – kemungkinan ada komponene yang mempersulit dalam melepas blok mesin, jika ada maka lepaskan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah cara membongkar sistem kopling yang terletak pada blok mesin bagian kanan pada sepeda motor honda jenis cup, yaitu :
1. Lepaskan tutup kanan bak mesin dengan cara melapas baut penguncinya.
2. Lepaskan pen pelurus (dowel pin ) dan gasketnya.
3. Lepaskan handel dan bubungan pengungkit kopling.
4. Lepaskan tutup rotor saringan oli.
5. Luruskan lidah cincin pengunci.
6. Pasangkan alat penahan kopling dan kencangkan sekrup pemegangnya.
7. Dengan menggunakan alat kunci mur pengunci ( lock nut wrench) lepaskan mur pengunci, cincin pengunci dan cincin pelat biasa.
8. lepaskan cincin pegas pengunci dan pelat penahan kopling satu arah
9. keluarkan penggelinding kopling, pegas dan bagian dalam kopling satu arah
10. Lepaskan bantalan pengungkit kopling
11. Lepaskan baut – baut tutup bawah kopling.
12. Letakkan roda gigi penahan antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang di gerakan.
13. Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan kunci mur pengunci (lock nut wrench)
14. Lepaskan tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bawah kopling.
Setelah melepas tromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling perhatikan pada poros terdapat cincin pelat, penghantar luar kopling, cincin penahan, cincin datar dan penyambung. Lepaskan komponen – komponen tersebut di atas dan yakinkan tempat – tempatnya supaya mudah dalam pemasangan.
15. Bongkarlah komponen kopling manual dengan cara tahan tahan bagian luar kopling dengan alat penahan roda penerus dan longgarkan baut – baut kopling menurut pola bersilang dalam beberapa langkah.
16. Setelah anda amati dan tidak ada kerusakan maka rakit kembali kopling.
17. Lepaskan penahan (stopper) tromol kopling dan pegas.
18. Tahan ke arah bawah cakar poros pemindah gigi dan tarik keluar poros pemindah gigi.
19. lepaskan baut penahan pemindah gigi. Tempatkan komponen pada tempat yang rapi supaya memudahkan dalam pemasangan.
Membongkar sistem gigi percepatan. Gigi percepatan pada sepeda motor terletak pada blok mesin maka untuk membongkar sistem gigi percepatan sehingga harus membongkar blok mesin. Sebelum membongkar sistem gigi percepatan maka pastikan bagian di bawah ini terlepas terlebih dahulu:
a. kabel – kabel kelistrikan.
b. Komponen sistem bahan bakar.
c. Menurunkan mesin
d. Lepaskan kepala silinder, katup dan kelengkapannya.
e. Blok silinder,torak dan kelengkapannya.
f. Kopling dan peralatan penggerak gigi percepatan.
g. Lepaskan sistem pengisian atau alternator.
h. Lepaskan pompa oli.
Setelah semua hal di atas di lakukan , amatilah dan pastikan komponen yang mungkin menghambat proses pembongkaran gigi percepatan. Jika ada lepaskan. Berikut ini adalah langkah membongkar gigi percepatan.
1. lepaskan tutup karet.
2. Longgarkan dan keluarkan baut – baut bak mesin dan baut pemegang tromol pemindah gigi dalam urutan bersilang dalam 2- 3 langkah.
3. Lepaskan klip pengunci (snap ring) pada poros starter kaki
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya.
5. Letakkan bak mesin yang sisi kirinya.
6. Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
7. Lepaskan gasket dan pin pelurus.
8. Lepaskan poros engkol dan poros starter kaki.
9. Tempatkan komponen pada meja kerja
10. Keluarkan poros utama , poros lawan dan tromol pemindah gigi dalam satu susunan
11. Bongkar poros utama dan poros lawan.
Setelah anda membongkar semua sistem gigi percepatan dan kopling maka langkah selanjutnya adalah memasang kembali komponen tersebut. Sebelum melakukan pemasangan semua komponen harus dalam keadaan bersih dan masih dalam kondisi baik dan standar. Setelah semua komponen dan peralatan siap maka lakukan langkah pemasangan sebagai berikut:
2. Pasang poros utama, poros lawan dan tromol pemilih sebagai satu kesatuan.
3. Pasang starter kaki.
4. Pasang pen pelurus dan gasket pada bak mesin .
5. Pasang bak mesin sebelah kanan ke atas bak mesin sebelah kiri.
6. Pasang dan kencangkan baut – baut bak mesin dengan pola bersilang dalam 2 atau 3 tahap.
7. Pasang baut dan cincin plat tromol pemindah gigi.
8. Kencangkan baut – baut dengan benar dan pasang tutupnya.
Setelah transmisi di rakit dengan tepat posisikanlah mesin dengan bagian mesin sebelah kanan menghadap keatas. Selanjutnya, pasanglah komponen pemindah gigi percepatan dan kopling dengan langkah sebagai berikut:
9. Pasang pelat penyetop dengan menempatkan lubang – lubang pada pelat penyetop dengan pen pelurus yang lebih panjang.
10. Kencangkan baut plat penyetop.
11. Pasang poros pemindah gigi pada bak mesin dalam keadaan tangkai menonjol dari bak mesin yang berada diantara ujung – ujung pegas pengembaliannya dan menekan ke bawah cakar poros pemindah gigi.
12. Pasang penahan pegas tromol dan baut pemegangnya di kencangkan dengan momen 1,7 kg.m
13. Lapisi cakram dan pelat kopling manual dengan minyak pelumas.
14. Rakit pelat penekan kopling, cakram, pelat, bagian tengah kopling dan bagian luar kopling.
15. Pasang pegas, pelat pengungkit dan baut – baut kopling.
16. Tahan bagian luar kopling dengan pemegang roda penerus dan kencangkan baut – baut kopling dengan pola bersilang dalam beberapa tahap.
17. Pasang pelurus (collar ) pada poros utama.
18. Pasang cincin pada poros engkol.
19. Pasang tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bagian bawah.
20. Pasang cincin dengan tulisan out side menghadap keluar.
21. Pasang mur pengunci kopling manual pada poros utama.
22. Pasang roda gigi pemegang (gear holder) antara roda gigi penggerak primer dan roda gigi kopling.
23. Pasang cincin dan mur pengunci, kemudian kencangkan mur pengunci menggunakan kunci mur pengunci dengan momen 4,3 kg.m
24. Pasang dan kencangkan baut – baut tutup kopling bawah.
25. Lumasi penggelinding kopling ,pegas – pegas dan bagian dalam kopling satu arah kemudian pasang pada tromol kopling.
26. Pasang pelat penahan kopling satu arah dan kunci dengan cincin penahan (snapring)
27. Pasang cincin pengunci dengan menempatkan lidahnya dengan potongan pada rotor saringan oli
28. Pasang cincin dengan tulisan outside menghadap keluar
29. Pasang mur pengunci sentrifugal pada poros engkol.
30. Pasang cincin datar , cincin pengunci dan mur pengunci sentrifugal
31. Pasang alat pemegang kopling.
32. Kencangkan mur pengunci sesuai momen 4,0 – 4,5 kg.m
33. Tekuklah lidah cincin pengunci dan tekan masuk ke dalam alur dari pada mur pengunci.
34. pasang tutup rotor saringan oli dan gasket
35. Kencangkan rotor saringan oli.
36. Pasang bantalan pengungkit dan hubungan pengungkit kopling.
37. Pasang tuas pengungkit kopling pada poros pemindah gigi dengan menempatkan tanda titiknya dengan tanda lekukan pada poros.
38. Pasang pen pelurus dan gasket
39. Pasang tutup bak mesin kanan dan kencangkan baut – baut pemasangannya.
40. Pasang pijakan kaki dan pedal starter kaki
41. Rakit kembali alternator
42. Rakit kembali unit torak dan blok silinder
43. Rakit kembali unit kepala silinder kencangkan baut – baut sesuai torsi yang di inginkan
44. Pasang rangkaian kabel kelistrikan
45. Pasang komponen sistem bahan bakar.
46. Naikkan mesin dan pasang rantai sproket
47. lakukan penyetelan awal pada saat mesin mati.
48. Hidupkan mesin dan lakukan penyetelan lanjut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melalui penjelasan yang panjang dari isi makalah di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa sistem pemindah daya merupakan bagian yang sangat menentukan apakah sepeda motor tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak, tenaga mesin yang dihasilkan sepenuhnya di teruskan ke sistem pemindah daya. Jika sistem pemindah daya mengalami gangguan maka proses berkendara akan tidak nyaman dan bahkan dapat menimbulkan kecelakaan yang berujung kematian. Lakuka pemerikasaan dan penggantian secara berkala pada setiap komponen sistem pemindah daya sesuai dengan anjuran pabrik, sikap ini akan dapat memperpanjang usia kendaraan anda dan sudah pasti akan memberikan kenyamanan dalam berkendaraan.
B. SARAN
Gunakanlah sepeda motor anda sesuai dengan fungsinya dan bijkasanalah dalam berkendaraan, karena hal tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengendara lain dan juga memberikan keselamatan bagi anda sendiri. Lakukan perawatan secara rutin dan berkala untuk menjaga berforma kendaraan anda dan tetap selalu menjaga orisinalitas.






DAFTAR PUSTAKA


Abigain,Pakpahan. 1999, Motor Otomotif, Angkasa Bandung : Bandung
Boentarto, (1996). Teknik sepeda motor : praktek keterampilan terlengkap
untuk model lama-baru. Solo: CV. Aneka
Kiyaku, Y. Dan Murdhana, D.M. (1994). Teknik praktis merawat motor.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Riyadi, Makalah Keterampilan Otomotif, disampaikan pada pembekalan
mahasiswa KKN IKIP Jakarta, 1998
Soenarto N., & Furuhama S.(2002) , Motor Serba Guna, Jakarta: Pradnya
Paramita
Teiseran, E. (1985). Teknik motor. Yogyakarta : Liberty
www. Google.com