Kamis, 22 April 2010

BAB I
1. LATAR BELAKANG
Dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, membuat industri otomotif mengembangkan produknya dengan berbagai bentuk alat transportasi darat. Salah satu produk tersebut adalah sepeda motor. Indonesia sebagai negara berkembang merupakan salah satu negara terbesar dalam penggunaan alat tansportasi sepeda motor. Berbagai jenis dan bentuk sepeda motor dari berbagai merk telah merambah pasar Indonesia. Jepang sebagai industri otomotif raksasa dunia yang paling mendominasi pasar Indonesia.
Sepeda motor dipilih sebagai salah satu alat transportasi darat karena bentuknya yang praktis dan harganya yang terjangkau untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Selain itu juga sepeda motor sangat sesuai untuk kondisi geografis Indonesia dan juga sesuai untuk tatanan kota di Indonesia yang sarat dengan kemacetan lalu lintas. Sebagai alat transportasi massal, sepeda motor lebih ekonomis dala penggunaan bahan bakar dan hal ini merupakan salah satu solusi dalam menanggulangi devisit minyak bumi dunia. Sepeda motor dapat memuat penumpang dua sampai tiga orang sesuai dengan bentuknya.
Sepeda motor massal pada umumnya memiliki kapasitas mesin sekitar 100 sampai dengan 250 cc. Kebanyakan sepeda motor terbaru telah mengaplikasikan mesin dengan empat langkah karena dianggap lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Tenaga yang di hasilkan mesin belum dapat digunakan untuk menggerakan mesin apabila belum di lengkapi dengan sistem pemindah daya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sepeda motor telah mengaplikasikan berbagai jenis teknologi canggih. Hal di buktikan dengan di pasarkannya sepeda motor otomatik yaitu sepeda motor dengan menggunakan pemindah daya dan gigi percepatan otomatis. Dengan sepeda motor tersebut memungkinkan para pengendaranya dapat mengendarai sepeda motor dengan mudah.
Pemindah daya merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran mesin ke roda penggerak, dalam hal ini umumnya di gunakan roda belakang sebagai roda penggerak. Selain itu pemindah daya juga berfungsi untuk mengatur percepatan kendaraan untuk menyesuaikan dengan beban kendaraan. Dalam proses mengatur kecepatan pada sepeda motor ada yang di atur secara manual dan ada juga yang diatur secara otomatis. Pemindah daya pada sepeda motor meliputi sistem kopling, gigi percepatan dan rantai penggerak keroda. Pada sepeda motor kopling dan gigi percepatan di pasang menyatu dengan blok mesin hal ini untuk mengurang tenaga yang terbuang karena volume mesin yang relatif kecil. Pada beberapa merk sepeda motor pemindah dayanya terletak pada blok mesin. Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana konstruksi dan mekanisme dari pemindah daya pada sepeda motor.

2. TUJUAN
Semakin bertambahnya penggunaan terhadap sepeda motor maka di butuhkan kemampuan yang lebih dalam merawat dan memperbaiki sepeda motor. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk memperpanjang umur kendaraan sehingg dapat mengurangi biaya perawatan. Tujuan dari disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah sepeda motor dan motor kecil,selain itu juga dengan tersusunnya makalah ini sehingga memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam merawat sepeda motornya terutama bagian sistem pemindah daya.
Putaran mesin akan diteruskan keroda penggerak melalui sistem pemindah daya yang meliputi kopling yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga memudahkan dalam pemindahan gigi percepatan, komponen yang kedua adalah gigi percepatan yang berfungsi untuk merubah momen putar yang di hasilkan mesin dengan meneruskannya ke roda penggerak. Karena jarak antara gigi percepatan dengan roda belakang cukup jauh maka di butuhkan satu komponen tambahan yang berfungsi untuk menghubungkan output putaran dari gigi percepatan ke roda belakang sebagai roda penggerak. Komponen tersebut di sebut rantai dan pada sepeda motor otomatis menggunakan belt berbahan karet sintetis dengan paduannya.

3. SUSUNAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan di bahas mengenai sistem pemindah daya pada sepeda motor antara lain:
1. Komponen dan prinsip kerja dari pemindah daya pada sepeda motor.
2. Komponen dan prinsip kerja pemindah daya otomatis pada sepeda motor
3. Cara membongkar dan memasang sistem pemindah daya manual pada sepeda motor
4. Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada sistem pemindah daya sepeda motor.
Semua masalah tersebut diatas akan di bahas lebih lanjut pada bab berikutnya

4. RUANG LINGKUP
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil bahan dari berbagai sumber baik dari buku, internet dan pengalaman pribadi. Bahan tersebut penulis susun dengan beberapa penyesuain dan dengan tidak keluar dari maksud dan tujuan yang ingin di sampaikan. Dalam isi dalam makalah ini memungkinkan sudah mengalami ketertinggalan dari teknologi pemindah daya pada sekarang ini, tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya tidak jauh berbeda. Walaupun dalam makalah ini teknologinya sudah sedikit ketinggalan zaman namun kenyataan dilapangan masih banyak sepeda motor yang menggunakan atau menyerupai pemindah daya seperti dalam makalah ini.
Dalam makalah ini juga di bahas secara singkat tentang teknologi pemindah daya otomatis. Karena keterbatasan bahan dan pengalaman maka penulis hanya memberikan gamabaran saja mengenai sistem pemindah daya otomatis.











BAB II

1. KOPLING
Kopling merupakan salah satu dari bagian sistem pemindah daya pada sepeda motor. Kopling berpungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin menuju ke gigi percepatan. Jenis kopling yang banyak diaplikasikan dalam sepeda motor adalah jenis kopling basah dengan susunan plat kopling berganda. Karena jumlah silinder mesin pada sepeda motor umumnya hanya satu maka keseimbangan putaran mesin yang dihasilkan lebih kasar. Untuk mengurangi getaran yang diakibatkan mesin pada saat proses pemindahan gigi percepatan maka plat kopling disusun atas lebih dari satu plat kopling.
Beredasarkan prinsip kerjanya, kopling pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu:
1. Kopling mekanik
Kopling mekanik adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handle kopling. Dalam penempatan koplingnya ada yang ditempatkan pada poros engkol dan ada juga yang ditempatkan pada poros primer gigi percepatan. Ciri dari kopling yang penempatan koplingnya pada poros engkol adalah ketika mesin mati,mesin akan dapat distarter apabila posisi gigi percepatan dalam keadaan netral.
Sistem kopling mekanik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
a) Mekanisme handel terdiri atas:
•Handel
•Tali kopling (kabel kopling)
•Tuas (batang)
•Pen pendorong.
b) Mekanisme kopling terdiri atas :
•Gigi primer kopling
•Rumah kopling
•Kampas kopling (plat gesek)
•Plat kopling
•Pengikat kopling (baut)
•Kopling tengah (centre cluth)
•Plat tutup per dan plat dasar
•Klep penjamin
•Batang penekan




Gambar.1. mekanisme handle.





Gambar. 2, mekanisme kopling.
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan transmisi masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai as primer transmisi. Putaran poros engkol diteruskan oleh gigi primer poros engkol ke gigi primer kopling sehingga rumah kopling dengan kampasnya ikut berputar. Karena kampas dijepit oleh plat kopling yang medapat tekanan dari per-pernya, maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat tersebut. Selanjutnya, putaran ini diteruskan ke as
primer transmisi. Apabila pada saat mesin hidup dan transmisi masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen mundur. Dengan demikian plat-plat penjepit kampas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kampas kopling saja. Hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.


2) Kopling otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri. Seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada as primer transmisi. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan hendel
dan sebagai penggantinya pada kopling ototmatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yaitu :
a. Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah (untuk kopling yang berkedudukan pada kruk as)
b. Lager keseimbangan gaya berat (roller weight) yang berguna untuk menekan plat dasar waktu digas.
c. Per kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup langsam,koplingnya dapat netral (nol)
d. Per pengembali (spring of) untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah.
Dengan alat-alat khusus inilah kopling otomatis dapat mengambil manfaat yang ditimbulkan oleh mesin untuk mengatur kerjanya. Jadi, gaya sentrifugal merupakan dasar bekerjanya kopling otomatis.2Beberapa motor besar dilengkapi dengan kopling torque convertor, seperti terlihat pada gambar dibawah. Kopling ini bekerjanya berdasarkan tekanan dari minyak (fluida) yang dihasilkan dari putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka kopling akan menguhubungkan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan
Cara kerja kopling otomatis adalah sebagai berikut; sewaktu mesin hidup (tidak digas) dan putaran mesin rendah, gaya sentrifugal yang timbul masih lemah sehingga tidak dapat mengembangkan otomatis kopling dan tidak dapat mengeluarkan roller weight dari dudukannya. Hal ini berarti kampas hanya dijepit oleh plat-plat yang bertekanan lemah, sehingga putaran kampas tidak diteruskan. Dengan demikian kopling memutus hubungan (netral).
Apabila mesin digas dan putaran mesin tinggi, maka gaya sentrifugal besar dan otomatis kopling mengembang. Roller weight juga keluar mendorong plat dasar kopling, ini berarti kampas-kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mempunyai kekuatan besar. Dengan demikian maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat dan terjadilah kopling massuk (meneruskan putaran) dari kruk as sampai ke as primer transmisi. Bila lepas gas lagi maka dengan adanya per pengembali keadaan kopling akan segera berubah ke posisi netral.

Gambar.3. prinsip kerja kopling otomatis

2.GIGI PERCEPATAN
Fungsi transmisi ialah mereduksi putaran mesin yang tersedia sehingga dapat digunakan kendaraan (sepeda motor) dengan sebaik-baiknya. Transmisi terdiri atas susunan gigi-gigi. Dengan adanya transmisi maka tenaga yang kemampuannya sangat terbatas itu dapat diatur penggunaannya. Tenaga mesin tersebut dapat digunakan sesuai dengan keperluan agar mesin tetap dalam keadaan stabil, tidak cepat mengalami kerusakan atau perubahan pada komponennya. Bila diperlukan tenaga angkut beban yang besar, maka harus digunakan transmisi yang rendah. Karena pada transmisi yang rendah tersedia tenaga angkut yang besar tetapi kendaraan tidak dapat berjalan dengan cepat. Sebaliknya bila diperlukan kecepatan tinggi digunakan transmisi tinggi, tetapi harus memperhatikan jalan yang akan ditempuh. Jangan menggunakan transmisi tinggi pada tanjakan atau jalan yang terjal, karena pada transmisi ini tersedia tenaga angkut yang kecil.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor ialah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi giginya tersebut digunakan garpu transmisi, sedangkan yang menggerakkannya adalah alat pemisah gigi transmisi.
Perbandingan gigi transmisi antara gigi yang memutar dengan gigi yang diputar di dalam bak transmisi di sebut ratio (perbandingan gigi). Misalnya,jumlah gigi yang memutar ada 5 gigi dan jumlah gigi yang diputar ada 15,maka dikatakan transmisi memiliki gear ratio 1 : 3.Pada transmisi sepeda motor gigi yang memutar dinamakan gigi primer, sedangkan gigi yang diputar dinamakan gigi sekunder. Jumlah gigi primer dan gigi sekunder yang berpasangan sama dengan banyaknya speed dari
transmisi yang bersangkutan pada sepeda motor. Masing-masing pasangan mempunyai gear ratio yang berbeda, semakin tinggi jenis percepatannya maka semakin kecil gear rationya. Selain transmisi yang menentukan tinggi rendahnya percepatan, maka masih ada transmisi yang bersifat tetap, yaitu transmisi awal dan transmisi akhir.Yang dikatakan transmisi awal ialah perbandingan gigi pemutar rantai roda (engine sprocket) dengan gear roda bagian belakang (wheel prsocket).


Gambar 4. rangkaian system pemindah tenaga pada sepeda motor.
Mekanisme transmisi terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. As primer (main shaft), yaitu as yang menerima putaran dari mesin.
2. As sekunder (counter shaft), yaitu as yang meneruskan putaran ke rantai rantai roda belakang
3. Gigi (counter gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as.
4. Gigi penghubung kecepatan (cilinder gear), yaitu gigi primer atau sekunder yang bekerja menghubungkan putaran dan pada gigi inilah terdapat garpu (fork transmision)
5. Gigi primer (main gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as primer
6. Gear clib, yaitu klip penahan (pembatas) gigi-gigi
7. Ring penahan (washer), yaitu penahan di antara gigi
8. Gigi langsam (stasioner gear), yaitu gigi yang bekerja sebagai penerus dari gigi starter kaki
9. Pengukur jarak (spacer), yaitu berupa boos yang terdapat pada as primer sebagai bantalan gigi langsam pada as sekunder sebagai pengatur jarak engine sprocket.
Cara kerja system gigi percepatan
Pada umumnya sepeda motor memiliki empat tingkat gigi percepatan yaitu gigi 1,2,3 dan 4. Untuk memudahkan dalam pemindahan gigi maka sebelum memindahkan gigi kopling terlebih dahulu harus memutus putaran mesin yang menuju ke gigi percepatan. Berikut ini adalah cara kerja system gigi percepatan

Gambar; 5 mekanisme gigi percepatan.

1. Kecepatan 1
Gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang di dalam sisi roda gigi bebas C1
Poros utama – roda gig M1 Roda gigi C1 – roda gig C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C1 : M1

Gambar.6. gigi percepatan 1
2. Kecepatan 2
Roda gigi geser C3 dilepaskan dari C1. Roda gigi geser M4 digeser ke roda gigi bebas M2 sampai bergabung dengannya. Aliran tenaganya dari Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3, Roda gigi C2 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C2: M2

Gambar . 7. sistem kecepatan 2
3. Kecepatan 3.
Roda gigi geser M4 digeser lepas dari M2 mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M3. Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3. Roda gigi C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C3 : M3

Gambar. 8. kecepatan 3



4.Kecepatan 4
Roda gigi geser M4 dilepaskan dari M3. Roda gigi geser C3 digeser mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas. Aliran tenaganya : Poros utama – roda gigi M4 Roda gigi C4 – roda gigi – poros lawan.
Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C4 : M4

Gambar.8 kecepatan 4

4. CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT)
Transmisi CVT adalah . suatu mekanisme pemindah tenaga yang memindah gear secara otomatis dengan bantuan roler yang memanfaatkan gaya sentrifugal, pada Transmisi CVT penghubung antara sproket menggunakan karet atau V- belt.
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(poros engkol), sedangkan pully belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan pully depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga
Komponen CVT
1. pully penggerak (drive pully)
2. pully yang digerakan ( driven pully)
3. Sabuk penggerak (drive belt)
4. weight roller
5. ramp plate
6. pegas
7. centrifugal clucth







Gambar .9 boks CVT dan prinsip kerja pully

Beberapa jenis sepeda motor yang menerapkan transmisi CVT antara lain.
1. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek jetmatic KYMCO


Cara kerja putaran transmisi CVT pada jenis skubek kymco adalah :
Putaran dari poros engkol diteruskan ke pulley penggerak ( drive pulley) melalui sabuk belt, lalu putaran diteruskan ke pulley yang digerakan (driven belt) dan akhirnya putaran diteruskan sampai ke roda.






Gambar 10. cara kerja perpindahan CVT

Cara kerja: CVT pada skubek matic kymco:
Puli penggerak: puli penggerak drive pulley, dapat mengembang dan menyempit karena memanfaat kan gaya sentrifugal atau lontaran roler, makin kencang putaran mesin roler akan terlempar keluar akibatnya akan mendorong sliding pulley mendesak sabuk agar naik makin berat roler makin mudah mendesak pulley. gerakan ini bertujuan untuk menekan sabuk , jika puli menyempit maka sabuk akan terjepit dan diameternya membesar . sabuk akan dekat dengan pinggiran puli sebaliknya jika puli mengembang maka jepitan terhadap sabuk akan melonggar . posisi sabuk akan dekat dengan poros puli prisip ini sama dengan perbandingan sprocket kecil. Unit puli penggerak dipisah menjadi dua yan bergabung langsung ke poros engkol yang sering disebut cam plate. Sedangkan yang berhadapan disebut sliding pulley.








Gambar 11. sliding pulley dan driven pulley



2. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek HONDA vario
Untuk penerapan sistem kerja dari transmisi CVT pada honda vario pada dasarnya sama dengan skubek matic dari KYMCO. Akan tetapi teknologi CVT pada vario disebut Teknologi V- matic untuk membedakan istilah CVT agar terkesan beda teknologi pada V-matic sabuk belt agak sedikit lebih tebal dan panjang karna konstruksi chasis dari vario sendiri yang terkesan panjang, dan juga sistem roler sedikit lebih besar karena untuk mengimbangi lontaran tenaga vario yang terkesan besar dan juga mengakibatkan gaya sentrifugal di roler puley besar.













Gambar12: konstruksi CVT pada HONDA vario

3. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek YAMAHA majesty
Transmisi CVT yamaha majesty sedikit berbeda tapi prinsip kerjanya sama. pada
system transmisi CVT pada majesty menganut dengan perbandingan gigi variable bersinambungan atau tanpa batas. Yang membatas hanya rasio tertinggi dan terendah. Pada Majesty 125 transmisi CVT dibatas pada rasio 2,541-0,792:1! Tergantung kecepatan / laju kendaraan, rasio transmisi akan berubah dengan sendirinya dalam batas tertinggi dan terendah tersebut. Perpindahan gigi mengandalkan system steel belt (sabuk baja) berbentuk tirus. Perancang yamaha membikin CVT majesti yang speknya sama dengan tipe racing untuk skubek. Ini dilihat dari perbandingan gigi rasio dan steel belt










Gambar13: komponen CVT YAMAHA majesty

4. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek SUZUKI Spin
Pada Suzuki Spin CVT dikenal dengan sebutan super CVT,didalam CVT Spin ukuran roler belt, dan compresion spring lebih besar ini bertujuan agar akselerasi pada suzuki spin lebih besar . roler pada Spin dibuat lebih besar yaitu berjumlah 6 unit dengan diameter yang besar akan tetapi lingkar V belt lebih kecil hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya slip pada CVT. Untuk V_belt dibuat dengan karet yang cukup kuat perpaduan karet dengan serat nylon. Pada suzuki spin v-belt menggunakan merk mitshuboshi





















Gambar 14 : komponen CVT SUZUKI Spin












4.PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA PEMINDAH DAYA
Ada beberapa masalah yang sering terjadi pada pemindah daya sepeda motor. Berikut ini akan di jelaskan cara mengatasinya:
a. Kopling pemindah gigi selip, kemungkinan penyebab terjadi pada plat kopling aus atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasinya dengan mengganti plat kopling yang aus atau melakukan p enyetelan ulang.
b. Kopling macet, kemungkinan penyebab terjadi pada gaya atau gerak kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya menganti komponen kopling dengan standar pabrik.
c. Pemindahan gigi keras, kemungkinan penyebabnya oli transmisi terlalu kental atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasi, ganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrik atau lakukan penyetelan ulang pada kopling.
d. Mesin hidup tetapi kendaraan tidak dapat jalan
 Terjadi kerusakan pada kopling, cara mengatasi dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang rusak.
 Penyetelan yang salah pada kopling pemindah gigi , cara mengatasi dengan melakukan penyetelan ulang.
 Gigi percepatan macet, cara mengatasi dengan melakukan perbaikan dan mengganti komponen yang rusak.
 Counter shaft dan drive shaft rusak, cara mengatainya dengan mengganti komponen tersebut.
e. Saat pemindahan gigi terlalu cepat, kemungkinan penyebab terjadi karena gaya kamvas kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling
f. Saat pemindahan terlalu lambat, kemungkinan penyebab karena kanvas kopling yang telah aus. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling.
g. Pada saat sepeda motor berjalan timbul suara berisik pada roda, kemungkinan penyebab karena gear pada roda atau roller rantai sproket yang telah aus. Cara mengatasinya dengan menggantinya.


6. MELEPAS DAN MERAKIT SISTEM PEMINDAH DAYA
Pada bagian merakit dan memasang komponen sistem pemindah daya ini, penulis mengambil sampel pada salah satu sepeda motor merk Honda dengan jenis sepeda motor cup. Penulis memilih produksi dari Honda karena merk ini merupakan salah satu penguasa pasar Indonesia dalam bidang transpotasi sepeda motor. Honda merupakan salah satu perusahaan otomotif Jepang yang telah memasarkan produk sepeda motornya di Indonesia sejak tahun 70-an.
Pada sepeda motor Honda, komponen pemindah dayanya terletak pada sebelah kanan mesin. Sehingga sebelum membongkar sistem pemindah dayanya maka blok mesin sebelah kanan harus di bongkar terlebih dahulu. Sebelum melepas blok mesin yakinkan terlebih dahulu bagian dibawah ini telah di kerjakan.
a. Matikan mesin dan keluarkan oli mesin serta lepaskan knalpot
b. Lepaskan pijakan kaki, kick starter dan pedal transmisi.
c. Sepeda motor di posisikan pada tempat yang datar.
Setelah melepas komponen tersebut amati kembali kemungkinan – kemungkinan ada komponene yang mempersulit dalam melepas blok mesin, jika ada maka lepaskan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah cara membongkar sistem kopling yang terletak pada blok mesin bagian kanan pada sepeda motor honda jenis cup, yaitu :
1. Lepaskan tutup kanan bak mesin dengan cara melapas baut penguncinya.
2. Lepaskan pen pelurus (dowel pin ) dan gasketnya.
3. Lepaskan handel dan bubungan pengungkit kopling.
4. Lepaskan tutup rotor saringan oli.
5. Luruskan lidah cincin pengunci.
6. Pasangkan alat penahan kopling dan kencangkan sekrup pemegangnya.
7. Dengan menggunakan alat kunci mur pengunci ( lock nut wrench) lepaskan mur pengunci, cincin pengunci dan cincin pelat biasa.
8. lepaskan cincin pegas pengunci dan pelat penahan kopling satu arah
9. keluarkan penggelinding kopling, pegas dan bagian dalam kopling satu arah
10. Lepaskan bantalan pengungkit kopling
11. Lepaskan baut – baut tutup bawah kopling.
12. Letakkan roda gigi penahan antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang di gerakan.
13. Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan kunci mur pengunci (lock nut wrench)
14. Lepaskan tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bawah kopling.
Setelah melepas tromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling perhatikan pada poros terdapat cincin pelat, penghantar luar kopling, cincin penahan, cincin datar dan penyambung. Lepaskan komponen – komponen tersebut di atas dan yakinkan tempat – tempatnya supaya mudah dalam pemasangan.
15. Bongkarlah komponen kopling manual dengan cara tahan tahan bagian luar kopling dengan alat penahan roda penerus dan longgarkan baut – baut kopling menurut pola bersilang dalam beberapa langkah.
16. Setelah anda amati dan tidak ada kerusakan maka rakit kembali kopling.
17. Lepaskan penahan (stopper) tromol kopling dan pegas.
18. Tahan ke arah bawah cakar poros pemindah gigi dan tarik keluar poros pemindah gigi.
19. lepaskan baut penahan pemindah gigi. Tempatkan komponen pada tempat yang rapi supaya memudahkan dalam pemasangan.
Membongkar sistem gigi percepatan. Gigi percepatan pada sepeda motor terletak pada blok mesin maka untuk membongkar sistem gigi percepatan sehingga harus membongkar blok mesin. Sebelum membongkar sistem gigi percepatan maka pastikan bagian di bawah ini terlepas terlebih dahulu:
a. kabel – kabel kelistrikan.
b. Komponen sistem bahan bakar.
c. Menurunkan mesin
d. Lepaskan kepala silinder, katup dan kelengkapannya.
e. Blok silinder,torak dan kelengkapannya.
f. Kopling dan peralatan penggerak gigi percepatan.
g. Lepaskan sistem pengisian atau alternator.
h. Lepaskan pompa oli.
Setelah semua hal di atas di lakukan , amatilah dan pastikan komponen yang mungkin menghambat proses pembongkaran gigi percepatan. Jika ada lepaskan. Berikut ini adalah langkah membongkar gigi percepatan.
1. lepaskan tutup karet.
2. Longgarkan dan keluarkan baut – baut bak mesin dan baut pemegang tromol pemindah gigi dalam urutan bersilang dalam 2- 3 langkah.
3. Lepaskan klip pengunci (snap ring) pada poros starter kaki
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya.
5. Letakkan bak mesin yang sisi kirinya.
6. Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
7. Lepaskan gasket dan pin pelurus.
8. Lepaskan poros engkol dan poros starter kaki.
9. Tempatkan komponen pada meja kerja
10. Keluarkan poros utama , poros lawan dan tromol pemindah gigi dalam satu susunan
11. Bongkar poros utama dan poros lawan.
Setelah anda membongkar semua sistem gigi percepatan dan kopling maka langkah selanjutnya adalah memasang kembali komponen tersebut. Sebelum melakukan pemasangan semua komponen harus dalam keadaan bersih dan masih dalam kondisi baik dan standar. Setelah semua komponen dan peralatan siap maka lakukan langkah pemasangan sebagai berikut:
2. Pasang poros utama, poros lawan dan tromol pemilih sebagai satu kesatuan.
3. Pasang starter kaki.
4. Pasang pen pelurus dan gasket pada bak mesin .
5. Pasang bak mesin sebelah kanan ke atas bak mesin sebelah kiri.
6. Pasang dan kencangkan baut – baut bak mesin dengan pola bersilang dalam 2 atau 3 tahap.
7. Pasang baut dan cincin plat tromol pemindah gigi.
8. Kencangkan baut – baut dengan benar dan pasang tutupnya.
Setelah transmisi di rakit dengan tepat posisikanlah mesin dengan bagian mesin sebelah kanan menghadap keatas. Selanjutnya, pasanglah komponen pemindah gigi percepatan dan kopling dengan langkah sebagai berikut:
9. Pasang pelat penyetop dengan menempatkan lubang – lubang pada pelat penyetop dengan pen pelurus yang lebih panjang.
10. Kencangkan baut plat penyetop.
11. Pasang poros pemindah gigi pada bak mesin dalam keadaan tangkai menonjol dari bak mesin yang berada diantara ujung – ujung pegas pengembaliannya dan menekan ke bawah cakar poros pemindah gigi.
12. Pasang penahan pegas tromol dan baut pemegangnya di kencangkan dengan momen 1,7 kg.m
13. Lapisi cakram dan pelat kopling manual dengan minyak pelumas.
14. Rakit pelat penekan kopling, cakram, pelat, bagian tengah kopling dan bagian luar kopling.
15. Pasang pegas, pelat pengungkit dan baut – baut kopling.
16. Tahan bagian luar kopling dengan pemegang roda penerus dan kencangkan baut – baut kopling dengan pola bersilang dalam beberapa tahap.
17. Pasang pelurus (collar ) pada poros utama.
18. Pasang cincin pada poros engkol.
19. Pasang tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bagian bawah.
20. Pasang cincin dengan tulisan out side menghadap keluar.
21. Pasang mur pengunci kopling manual pada poros utama.
22. Pasang roda gigi pemegang (gear holder) antara roda gigi penggerak primer dan roda gigi kopling.
23. Pasang cincin dan mur pengunci, kemudian kencangkan mur pengunci menggunakan kunci mur pengunci dengan momen 4,3 kg.m
24. Pasang dan kencangkan baut – baut tutup kopling bawah.
25. Lumasi penggelinding kopling ,pegas – pegas dan bagian dalam kopling satu arah kemudian pasang pada tromol kopling.
26. Pasang pelat penahan kopling satu arah dan kunci dengan cincin penahan (snapring)
27. Pasang cincin pengunci dengan menempatkan lidahnya dengan potongan pada rotor saringan oli
28. Pasang cincin dengan tulisan outside menghadap keluar
29. Pasang mur pengunci sentrifugal pada poros engkol.
30. Pasang cincin datar , cincin pengunci dan mur pengunci sentrifugal
31. Pasang alat pemegang kopling.
32. Kencangkan mur pengunci sesuai momen 4,0 – 4,5 kg.m
33. Tekuklah lidah cincin pengunci dan tekan masuk ke dalam alur dari pada mur pengunci.
34. pasang tutup rotor saringan oli dan gasket
35. Kencangkan rotor saringan oli.
36. Pasang bantalan pengungkit dan hubungan pengungkit kopling.
37. Pasang tuas pengungkit kopling pada poros pemindah gigi dengan menempatkan tanda titiknya dengan tanda lekukan pada poros.
38. Pasang pen pelurus dan gasket
39. Pasang tutup bak mesin kanan dan kencangkan baut – baut pemasangannya.
40. Pasang pijakan kaki dan pedal starter kaki
41. Rakit kembali alternator
42. Rakit kembali unit torak dan blok silinder
43. Rakit kembali unit kepala silinder kencangkan baut – baut sesuai torsi yang di inginkan
44. Pasang rangkaian kabel kelistrikan
45. Pasang komponen sistem bahan bakar.
46. Naikkan mesin dan pasang rantai sproket
47. lakukan penyetelan awal pada saat mesin mati.
48. Hidupkan mesin dan lakukan penyetelan lanjut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melalui penjelasan yang panjang dari isi makalah di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa sistem pemindah daya merupakan bagian yang sangat menentukan apakah sepeda motor tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak, tenaga mesin yang dihasilkan sepenuhnya di teruskan ke sistem pemindah daya. Jika sistem pemindah daya mengalami gangguan maka proses berkendara akan tidak nyaman dan bahkan dapat menimbulkan kecelakaan yang berujung kematian. Lakuka pemerikasaan dan penggantian secara berkala pada setiap komponen sistem pemindah daya sesuai dengan anjuran pabrik, sikap ini akan dapat memperpanjang usia kendaraan anda dan sudah pasti akan memberikan kenyamanan dalam berkendaraan.
B. SARAN
Gunakanlah sepeda motor anda sesuai dengan fungsinya dan bijkasanalah dalam berkendaraan, karena hal tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengendara lain dan juga memberikan keselamatan bagi anda sendiri. Lakukan perawatan secara rutin dan berkala untuk menjaga berforma kendaraan anda dan tetap selalu menjaga orisinalitas.






DAFTAR PUSTAKA


Abigain,Pakpahan. 1999, Motor Otomotif, Angkasa Bandung : Bandung
Boentarto, (1996). Teknik sepeda motor : praktek keterampilan terlengkap
untuk model lama-baru. Solo: CV. Aneka
Kiyaku, Y. Dan Murdhana, D.M. (1994). Teknik praktis merawat motor.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Riyadi, Makalah Keterampilan Otomotif, disampaikan pada pembekalan
mahasiswa KKN IKIP Jakarta, 1998
Soenarto N., & Furuhama S.(2002) , Motor Serba Guna, Jakarta: Pradnya
Paramita
Teiseran, E. (1985). Teknik motor. Yogyakarta : Liberty
www. Google.com



















BAB I
1. LATAR BELAKANG
Dengan kemajuan teknologi di bidang transportasi, membuat industri otomotif mengembangkan produknya dengan berbagai bentuk alat transportasi darat. Salah satu produk tersebut adalah sepeda motor. Indonesia sebagai negara berkembang merupakan salah satu negara terbesar dalam penggunaan alat tansportasi sepeda motor. Berbagai jenis dan bentuk sepeda motor dari berbagai merk telah merambah pasar Indonesia. Jepang sebagai industri otomotif raksasa dunia yang paling mendominasi pasar Indonesia.
Sepeda motor dipilih sebagai salah satu alat transportasi darat karena bentuknya yang praktis dan harganya yang terjangkau untuk golongan ekonomi menengah ke bawah. Selain itu juga sepeda motor sangat sesuai untuk kondisi geografis Indonesia dan juga sesuai untuk tatanan kota di Indonesia yang sarat dengan kemacetan lalu lintas. Sebagai alat transportasi massal, sepeda motor lebih ekonomis dala penggunaan bahan bakar dan hal ini merupakan salah satu solusi dalam menanggulangi devisit minyak bumi dunia. Sepeda motor dapat memuat penumpang dua sampai tiga orang sesuai dengan bentuknya.
Sepeda motor massal pada umumnya memiliki kapasitas mesin sekitar 100 sampai dengan 250 cc. Kebanyakan sepeda motor terbaru telah mengaplikasikan mesin dengan empat langkah karena dianggap lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Tenaga yang di hasilkan mesin belum dapat digunakan untuk menggerakan mesin apabila belum di lengkapi dengan sistem pemindah daya.
Seiring dengan kemajuan teknologi, sepeda motor telah mengaplikasikan berbagai jenis teknologi canggih. Hal di buktikan dengan di pasarkannya sepeda motor otomatik yaitu sepeda motor dengan menggunakan pemindah daya dan gigi percepatan otomatis. Dengan sepeda motor tersebut memungkinkan para pengendaranya dapat mengendarai sepeda motor dengan mudah.
Pemindah daya merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk mentransmisikan putaran mesin ke roda penggerak, dalam hal ini umumnya di gunakan roda belakang sebagai roda penggerak. Selain itu pemindah daya juga berfungsi untuk mengatur percepatan kendaraan untuk menyesuaikan dengan beban kendaraan. Dalam proses mengatur kecepatan pada sepeda motor ada yang di atur secara manual dan ada juga yang diatur secara otomatis. Pemindah daya pada sepeda motor meliputi sistem kopling, gigi percepatan dan rantai penggerak keroda. Pada sepeda motor kopling dan gigi percepatan di pasang menyatu dengan blok mesin hal ini untuk mengurang tenaga yang terbuang karena volume mesin yang relatif kecil. Pada beberapa merk sepeda motor pemindah dayanya terletak pada blok mesin. Makalah ini disusun untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca bagaimana konstruksi dan mekanisme dari pemindah daya pada sepeda motor.

2. TUJUAN
Semakin bertambahnya penggunaan terhadap sepeda motor maka di butuhkan kemampuan yang lebih dalam merawat dan memperbaiki sepeda motor. Pengetahuan tersebut diperlukan untuk memperpanjang umur kendaraan sehingg dapat mengurangi biaya perawatan. Tujuan dari disusunya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah sepeda motor dan motor kecil,selain itu juga dengan tersusunnya makalah ini sehingga memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam merawat sepeda motornya terutama bagian sistem pemindah daya.
Putaran mesin akan diteruskan keroda penggerak melalui sistem pemindah daya yang meliputi kopling yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin sehingga memudahkan dalam pemindahan gigi percepatan, komponen yang kedua adalah gigi percepatan yang berfungsi untuk merubah momen putar yang di hasilkan mesin dengan meneruskannya ke roda penggerak. Karena jarak antara gigi percepatan dengan roda belakang cukup jauh maka di butuhkan satu komponen tambahan yang berfungsi untuk menghubungkan output putaran dari gigi percepatan ke roda belakang sebagai roda penggerak. Komponen tersebut di sebut rantai dan pada sepeda motor otomatis menggunakan belt berbahan karet sintetis dengan paduannya.

3. SUSUNAN MASALAH
Dalam makalah ini ada beberapa masalah yang akan di bahas mengenai sistem pemindah daya pada sepeda motor antara lain:
1. Komponen dan prinsip kerja dari pemindah daya pada sepeda motor.
2. Komponen dan prinsip kerja pemindah daya otomatis pada sepeda motor
3. Cara membongkar dan memasang sistem pemindah daya manual pada sepeda motor
4. Beberapa kerusakan yang sering terjadi pada sistem pemindah daya sepeda motor.
Semua masalah tersebut diatas akan di bahas lebih lanjut pada bab berikutnya

4. RUANG LINGKUP
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengambil bahan dari berbagai sumber baik dari buku, internet dan pengalaman pribadi. Bahan tersebut penulis susun dengan beberapa penyesuain dan dengan tidak keluar dari maksud dan tujuan yang ingin di sampaikan. Dalam isi dalam makalah ini memungkinkan sudah mengalami ketertinggalan dari teknologi pemindah daya pada sekarang ini, tetapi pada dasarnya prinsip kerjanya tidak jauh berbeda. Walaupun dalam makalah ini teknologinya sudah sedikit ketinggalan zaman namun kenyataan dilapangan masih banyak sepeda motor yang menggunakan atau menyerupai pemindah daya seperti dalam makalah ini.
Dalam makalah ini juga di bahas secara singkat tentang teknologi pemindah daya otomatis. Karena keterbatasan bahan dan pengalaman maka penulis hanya memberikan gamabaran saja mengenai sistem pemindah daya otomatis.











BAB II

1. KOPLING
Kopling merupakan salah satu dari bagian sistem pemindah daya pada sepeda motor. Kopling berpungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin menuju ke gigi percepatan. Jenis kopling yang banyak diaplikasikan dalam sepeda motor adalah jenis kopling basah dengan susunan plat kopling berganda. Karena jumlah silinder mesin pada sepeda motor umumnya hanya satu maka keseimbangan putaran mesin yang dihasilkan lebih kasar. Untuk mengurangi getaran yang diakibatkan mesin pada saat proses pemindahan gigi percepatan maka plat kopling disusun atas lebih dari satu plat kopling.
Beredasarkan prinsip kerjanya, kopling pada sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua tipe,yaitu:
1. Kopling mekanik
Kopling mekanik adalah kopling yang cara kerjanya diatur oleh handle kopling. Dalam penempatan koplingnya ada yang ditempatkan pada poros engkol dan ada juga yang ditempatkan pada poros primer gigi percepatan. Ciri dari kopling yang penempatan koplingnya pada poros engkol adalah ketika mesin mati,mesin akan dapat distarter apabila posisi gigi percepatan dalam keadaan netral.
Sistem kopling mekanik terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
a) Mekanisme handel terdiri atas:
•Handel
•Tali kopling (kabel kopling)
•Tuas (batang)
•Pen pendorong.
b) Mekanisme kopling terdiri atas :
•Gigi primer kopling
•Rumah kopling
•Kampas kopling (plat gesek)
•Plat kopling
•Pengikat kopling (baut)
•Kopling tengah (centre cluth)
•Plat tutup per dan plat dasar
•Klep penjamin
•Batang penekan




Gambar.1. mekanisme handle.





Gambar. 2, mekanisme kopling.
Cara kerja kopling mekanik ialah apabila mesin dihidupkan dan transmisi masuk, sedangkan handel kopling tidak ditarik maka kopling bekerja menghubungkan putaran mesin sampai as primer transmisi. Putaran poros engkol diteruskan oleh gigi primer poros engkol ke gigi primer kopling sehingga rumah kopling dengan kampasnya ikut berputar. Karena kampas dijepit oleh plat kopling yang medapat tekanan dari per-pernya, maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat tersebut. Selanjutnya, putaran ini diteruskan ke as
primer transmisi. Apabila pada saat mesin hidup dan transmisi masuk, handel kopling ditarik maka tali kopling menarik tuas dan tuas mendorong pen mundur. Dengan demikian plat-plat penjepit kampas kopling merenggang, yang berarti pula putaran mesin hanya sampai ke kampas kopling saja. Hal inilah yang disebut kopling memutus hubungan.


2) Kopling otomatis
Kopling otomatis ialah kopling yang cara bekerjanya diatur oleh tinggi atau rendahnya putaran mesin itu sendiri. Seperti halnya dengan kopling mekanik, maka kopling otomatis juga ada yang berkedudukan pada poros engkol dan ada juga yang berkedudukan pada as primer transmisi. Mengenai mekanisme atau peralatan koplingnya tidak berbeda dengan peralatan yang terdapat pada kopling mekanik, hanya tidak terdapat perlengkapan hendel
dan sebagai penggantinya pada kopling ototmatis ini terdapat alat khusus yang bekerja secara otomatis pula, yaitu :
a. Otomatis kopling, yang terdapat pada kopling tengah (untuk kopling yang berkedudukan pada kruk as)
b. Lager keseimbangan gaya berat (roller weight) yang berguna untuk menekan plat dasar waktu digas.
c. Per kopling yang lemah, berguna pada waktu mesin hidup langsam,koplingnya dapat netral (nol)
d. Per pengembali (spring of) untuk mengembalikan dengan cepat dari posisi masuk ke posisi netral, bila mesin hidup dari putaran tinggi menjadi rendah.
Dengan alat-alat khusus inilah kopling otomatis dapat mengambil manfaat yang ditimbulkan oleh mesin untuk mengatur kerjanya. Jadi, gaya sentrifugal merupakan dasar bekerjanya kopling otomatis.2Beberapa motor besar dilengkapi dengan kopling torque convertor, seperti terlihat pada gambar dibawah. Kopling ini bekerjanya berdasarkan tekanan dari minyak (fluida) yang dihasilkan dari putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka kopling akan menguhubungkan antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan
Cara kerja kopling otomatis adalah sebagai berikut; sewaktu mesin hidup (tidak digas) dan putaran mesin rendah, gaya sentrifugal yang timbul masih lemah sehingga tidak dapat mengembangkan otomatis kopling dan tidak dapat mengeluarkan roller weight dari dudukannya. Hal ini berarti kampas hanya dijepit oleh plat-plat yang bertekanan lemah, sehingga putaran kampas tidak diteruskan. Dengan demikian kopling memutus hubungan (netral).
Apabila mesin digas dan putaran mesin tinggi, maka gaya sentrifugal besar dan otomatis kopling mengembang. Roller weight juga keluar mendorong plat dasar kopling, ini berarti kampas-kampas kopling dijepit oleh plat kopling yang mempunyai kekuatan besar. Dengan demikian maka putaran kampas diteruskan ke plat-plat dan terjadilah kopling massuk (meneruskan putaran) dari kruk as sampai ke as primer transmisi. Bila lepas gas lagi maka dengan adanya per pengembali keadaan kopling akan segera berubah ke posisi netral.

Gambar.3. prinsip kerja kopling otomatis

2.GIGI PERCEPATAN
Fungsi transmisi ialah mereduksi putaran mesin yang tersedia sehingga dapat digunakan kendaraan (sepeda motor) dengan sebaik-baiknya. Transmisi terdiri atas susunan gigi-gigi. Dengan adanya transmisi maka tenaga yang kemampuannya sangat terbatas itu dapat diatur penggunaannya. Tenaga mesin tersebut dapat digunakan sesuai dengan keperluan agar mesin tetap dalam keadaan stabil, tidak cepat mengalami kerusakan atau perubahan pada komponennya. Bila diperlukan tenaga angkut beban yang besar, maka harus digunakan transmisi yang rendah. Karena pada transmisi yang rendah tersedia tenaga angkut yang besar tetapi kendaraan tidak dapat berjalan dengan cepat. Sebaliknya bila diperlukan kecepatan tinggi digunakan transmisi tinggi, tetapi harus memperhatikan jalan yang akan ditempuh. Jangan menggunakan transmisi tinggi pada tanjakan atau jalan yang terjal, karena pada transmisi ini tersedia tenaga angkut yang kecil.
Tipe transmisi yang umum digunakan pada sepeda motor ialah tipe constant mesh, yaitu untuk dapat bekerjanya transmisi harus menghubungkan gigi giginya tersebut digunakan garpu transmisi, sedangkan yang menggerakkannya adalah alat pemisah gigi transmisi.
Perbandingan gigi transmisi antara gigi yang memutar dengan gigi yang diputar di dalam bak transmisi di sebut ratio (perbandingan gigi). Misalnya,jumlah gigi yang memutar ada 5 gigi dan jumlah gigi yang diputar ada 15,maka dikatakan transmisi memiliki gear ratio 1 : 3.Pada transmisi sepeda motor gigi yang memutar dinamakan gigi primer, sedangkan gigi yang diputar dinamakan gigi sekunder. Jumlah gigi primer dan gigi sekunder yang berpasangan sama dengan banyaknya speed dari
transmisi yang bersangkutan pada sepeda motor. Masing-masing pasangan mempunyai gear ratio yang berbeda, semakin tinggi jenis percepatannya maka semakin kecil gear rationya. Selain transmisi yang menentukan tinggi rendahnya percepatan, maka masih ada transmisi yang bersifat tetap, yaitu transmisi awal dan transmisi akhir.Yang dikatakan transmisi awal ialah perbandingan gigi pemutar rantai roda (engine sprocket) dengan gear roda bagian belakang (wheel prsocket).


Gambar 4. rangkaian system pemindah tenaga pada sepeda motor.
Mekanisme transmisi terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut :
1. As primer (main shaft), yaitu as yang menerima putaran dari mesin.
2. As sekunder (counter shaft), yaitu as yang meneruskan putaran ke rantai rantai roda belakang
3. Gigi (counter gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as.
4. Gigi penghubung kecepatan (cilinder gear), yaitu gigi primer atau sekunder yang bekerja menghubungkan putaran dan pada gigi inilah terdapat garpu (fork transmision)
5. Gigi primer (main gear), yaitu semua gigi yang duduk pada as primer
6. Gear clib, yaitu klip penahan (pembatas) gigi-gigi
7. Ring penahan (washer), yaitu penahan di antara gigi
8. Gigi langsam (stasioner gear), yaitu gigi yang bekerja sebagai penerus dari gigi starter kaki
9. Pengukur jarak (spacer), yaitu berupa boos yang terdapat pada as primer sebagai bantalan gigi langsam pada as sekunder sebagai pengatur jarak engine sprocket.
Cara kerja system gigi percepatan
Pada umumnya sepeda motor memiliki empat tingkat gigi percepatan yaitu gigi 1,2,3 dan 4. Untuk memudahkan dalam pemindahan gigi maka sebelum memindahkan gigi kopling terlebih dahulu harus memutus putaran mesin yang menuju ke gigi percepatan. Berikut ini adalah cara kerja system gigi percepatan

Gambar; 5 mekanisme gigi percepatan.

1. Kecepatan 1
Gigi geser C3 didorong mengikuti arah panah sampai tonjolan-tonjolan penghubungnya masuk ke dalam lubang-lubang di dalam sisi roda gigi bebas C1
Poros utama – roda gig M1 Roda gigi C1 – roda gig C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C1 : M1

Gambar.6. gigi percepatan 1
2. Kecepatan 2
Roda gigi geser C3 dilepaskan dari C1. Roda gigi geser M4 digeser ke roda gigi bebas M2 sampai bergabung dengannya. Aliran tenaganya dari Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3, Roda gigi C2 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C2: M2

Gambar . 7. sistem kecepatan 2
3. Kecepatan 3.
Roda gigi geser M4 digeser lepas dari M2 mengikuti arah panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas M3. Poros utama – roda gigi M4 – roda gigi M3. Roda gigi C3 – poros lawan. Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C3 : M3

Gambar. 8. kecepatan 3



4.Kecepatan 4
Roda gigi geser M4 dilepaskan dari M3. Roda gigi geser C3 digeser mengikuti panah sampai bergabung dengan roda gigi bebas. Aliran tenaganya : Poros utama – roda gigi M4 Roda gigi C4 – roda gigi – poros lawan.
Perbandingan reduksi yang berlaku adalah C4 : M4

Gambar.8 kecepatan 4

4. CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT)
Transmisi CVT adalah . suatu mekanisme pemindah tenaga yang memindah gear secara otomatis dengan bantuan roler yang memanfaatkan gaya sentrifugal, pada Transmisi CVT penghubung antara sproket menggunakan karet atau V- belt.
Semua komponen CVT terdapat pada boks CVT atau secara kasat mata bentuknya adalah lengan ayun sebelah kiri motor matik kita, yang terlihat begitu besar dan berat. Disitu terdapat tiga komponen utama yaitu puly depan(Drive Pulley), puly belakang(Driven Pulley) dan v-belt. Puly depan dihubungkan ke crankshaft engine(poros engkol), sedangkan pully belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan pully depan dan puly belakang adalah v-belt. Pada saat stationer atau putaran rendah, puly depan memiliki radius yang kecil dibandingkan dengan puly belakang atau rasio gigi ringan. Seiring dengan bertambahnya putaran mesin (rpm), maka puly depan radiusnya juga ikut membesar sedangkan puly belakang justru mengecil atau sama dengan rasio gigi berat. Untuk kerja v-belt hanya menghubungkan kedua puly tersebut agar dapat berjalan secara bergantian. Jadi saat puly depan membesar maka yang menyebabkan puly belakang mengecil adalah karena desakan dari v-belt, karena panjang v-belt selalu sama pada proses ini. Karena kerja CVT yang linear, maka mesin matik dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan tenaga
Komponen CVT
1. pully penggerak (drive pully)
2. pully yang digerakan ( driven pully)
3. Sabuk penggerak (drive belt)
4. weight roller
5. ramp plate
6. pegas
7. centrifugal clucth







Gambar .9 boks CVT dan prinsip kerja pully

Beberapa jenis sepeda motor yang menerapkan transmisi CVT antara lain.
1. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek jetmatic KYMCO


Cara kerja putaran transmisi CVT pada jenis skubek kymco adalah :
Putaran dari poros engkol diteruskan ke pulley penggerak ( drive pulley) melalui sabuk belt, lalu putaran diteruskan ke pulley yang digerakan (driven belt) dan akhirnya putaran diteruskan sampai ke roda.






Gambar 10. cara kerja perpindahan CVT

Cara kerja: CVT pada skubek matic kymco:
Puli penggerak: puli penggerak drive pulley, dapat mengembang dan menyempit karena memanfaat kan gaya sentrifugal atau lontaran roler, makin kencang putaran mesin roler akan terlempar keluar akibatnya akan mendorong sliding pulley mendesak sabuk agar naik makin berat roler makin mudah mendesak pulley. gerakan ini bertujuan untuk menekan sabuk , jika puli menyempit maka sabuk akan terjepit dan diameternya membesar . sabuk akan dekat dengan pinggiran puli sebaliknya jika puli mengembang maka jepitan terhadap sabuk akan melonggar . posisi sabuk akan dekat dengan poros puli prisip ini sama dengan perbandingan sprocket kecil. Unit puli penggerak dipisah menjadi dua yan bergabung langsung ke poros engkol yang sering disebut cam plate. Sedangkan yang berhadapan disebut sliding pulley.








Gambar 11. sliding pulley dan driven pulley



2. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek HONDA vario
Untuk penerapan sistem kerja dari transmisi CVT pada honda vario pada dasarnya sama dengan skubek matic dari KYMCO. Akan tetapi teknologi CVT pada vario disebut Teknologi V- matic untuk membedakan istilah CVT agar terkesan beda teknologi pada V-matic sabuk belt agak sedikit lebih tebal dan panjang karna konstruksi chasis dari vario sendiri yang terkesan panjang, dan juga sistem roler sedikit lebih besar karena untuk mengimbangi lontaran tenaga vario yang terkesan besar dan juga mengakibatkan gaya sentrifugal di roler puley besar.













Gambar12: konstruksi CVT pada HONDA vario

3. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek YAMAHA majesty
Transmisi CVT yamaha majesty sedikit berbeda tapi prinsip kerjanya sama. pada
system transmisi CVT pada majesty menganut dengan perbandingan gigi variable bersinambungan atau tanpa batas. Yang membatas hanya rasio tertinggi dan terendah. Pada Majesty 125 transmisi CVT dibatas pada rasio 2,541-0,792:1! Tergantung kecepatan / laju kendaraan, rasio transmisi akan berubah dengan sendirinya dalam batas tertinggi dan terendah tersebut. Perpindahan gigi mengandalkan system steel belt (sabuk baja) berbentuk tirus. Perancang yamaha membikin CVT majesti yang speknya sama dengan tipe racing untuk skubek. Ini dilihat dari perbandingan gigi rasio dan steel belt










Gambar13: komponen CVT YAMAHA majesty

4. Aplikasi dan penerapan CVT pada sepeda motor jenis skubek SUZUKI Spin
Pada Suzuki Spin CVT dikenal dengan sebutan super CVT,didalam CVT Spin ukuran roler belt, dan compresion spring lebih besar ini bertujuan agar akselerasi pada suzuki spin lebih besar . roler pada Spin dibuat lebih besar yaitu berjumlah 6 unit dengan diameter yang besar akan tetapi lingkar V belt lebih kecil hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya slip pada CVT. Untuk V_belt dibuat dengan karet yang cukup kuat perpaduan karet dengan serat nylon. Pada suzuki spin v-belt menggunakan merk mitshuboshi





















Gambar 14 : komponen CVT SUZUKI Spin












4.PERMASALAHAN YANG SERING TERJADI PADA PEMINDAH DAYA
Ada beberapa masalah yang sering terjadi pada pemindah daya sepeda motor. Berikut ini akan di jelaskan cara mengatasinya:
a. Kopling pemindah gigi selip, kemungkinan penyebab terjadi pada plat kopling aus atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasinya dengan mengganti plat kopling yang aus atau melakukan p enyetelan ulang.
b. Kopling macet, kemungkinan penyebab terjadi pada gaya atau gerak kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya menganti komponen kopling dengan standar pabrik.
c. Pemindahan gigi keras, kemungkinan penyebabnya oli transmisi terlalu kental atau penyetelan kopling yang salah. Cara mengatasi, ganti oli transmisi sesuai dengan anjuran pabrik atau lakukan penyetelan ulang pada kopling.
d. Mesin hidup tetapi kendaraan tidak dapat jalan
 Terjadi kerusakan pada kopling, cara mengatasi dengan memperbaiki dan mengganti komponen yang rusak.
 Penyetelan yang salah pada kopling pemindah gigi , cara mengatasi dengan melakukan penyetelan ulang.
 Gigi percepatan macet, cara mengatasi dengan melakukan perbaikan dan mengganti komponen yang rusak.
 Counter shaft dan drive shaft rusak, cara mengatainya dengan mengganti komponen tersebut.
e. Saat pemindahan gigi terlalu cepat, kemungkinan penyebab terjadi karena gaya kamvas kopling yang tidak sama. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling
f. Saat pemindahan terlalu lambat, kemungkinan penyebab karena kanvas kopling yang telah aus. Cara mengatasinya dengan mengganti kanvas kopling.
g. Pada saat sepeda motor berjalan timbul suara berisik pada roda, kemungkinan penyebab karena gear pada roda atau roller rantai sproket yang telah aus. Cara mengatasinya dengan menggantinya.


6. MELEPAS DAN MERAKIT SISTEM PEMINDAH DAYA
Pada bagian merakit dan memasang komponen sistem pemindah daya ini, penulis mengambil sampel pada salah satu sepeda motor merk Honda dengan jenis sepeda motor cup. Penulis memilih produksi dari Honda karena merk ini merupakan salah satu penguasa pasar Indonesia dalam bidang transpotasi sepeda motor. Honda merupakan salah satu perusahaan otomotif Jepang yang telah memasarkan produk sepeda motornya di Indonesia sejak tahun 70-an.
Pada sepeda motor Honda, komponen pemindah dayanya terletak pada sebelah kanan mesin. Sehingga sebelum membongkar sistem pemindah dayanya maka blok mesin sebelah kanan harus di bongkar terlebih dahulu. Sebelum melepas blok mesin yakinkan terlebih dahulu bagian dibawah ini telah di kerjakan.
a. Matikan mesin dan keluarkan oli mesin serta lepaskan knalpot
b. Lepaskan pijakan kaki, kick starter dan pedal transmisi.
c. Sepeda motor di posisikan pada tempat yang datar.
Setelah melepas komponen tersebut amati kembali kemungkinan – kemungkinan ada komponene yang mempersulit dalam melepas blok mesin, jika ada maka lepaskan terlebih dahulu.
Berikut ini adalah cara membongkar sistem kopling yang terletak pada blok mesin bagian kanan pada sepeda motor honda jenis cup, yaitu :
1. Lepaskan tutup kanan bak mesin dengan cara melapas baut penguncinya.
2. Lepaskan pen pelurus (dowel pin ) dan gasketnya.
3. Lepaskan handel dan bubungan pengungkit kopling.
4. Lepaskan tutup rotor saringan oli.
5. Luruskan lidah cincin pengunci.
6. Pasangkan alat penahan kopling dan kencangkan sekrup pemegangnya.
7. Dengan menggunakan alat kunci mur pengunci ( lock nut wrench) lepaskan mur pengunci, cincin pengunci dan cincin pelat biasa.
8. lepaskan cincin pegas pengunci dan pelat penahan kopling satu arah
9. keluarkan penggelinding kopling, pegas dan bagian dalam kopling satu arah
10. Lepaskan bantalan pengungkit kopling
11. Lepaskan baut – baut tutup bawah kopling.
12. Letakkan roda gigi penahan antara roda gigi primer dan roda gigi kopling yang di gerakan.
13. Lepaskan mur pengunci kopling manual dengan menggunakan kunci mur pengunci (lock nut wrench)
14. Lepaskan tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bawah kopling.
Setelah melepas tromol kopling, susunan kopling manual dan tutup bawah kopling perhatikan pada poros terdapat cincin pelat, penghantar luar kopling, cincin penahan, cincin datar dan penyambung. Lepaskan komponen – komponen tersebut di atas dan yakinkan tempat – tempatnya supaya mudah dalam pemasangan.
15. Bongkarlah komponen kopling manual dengan cara tahan tahan bagian luar kopling dengan alat penahan roda penerus dan longgarkan baut – baut kopling menurut pola bersilang dalam beberapa langkah.
16. Setelah anda amati dan tidak ada kerusakan maka rakit kembali kopling.
17. Lepaskan penahan (stopper) tromol kopling dan pegas.
18. Tahan ke arah bawah cakar poros pemindah gigi dan tarik keluar poros pemindah gigi.
19. lepaskan baut penahan pemindah gigi. Tempatkan komponen pada tempat yang rapi supaya memudahkan dalam pemasangan.
Membongkar sistem gigi percepatan. Gigi percepatan pada sepeda motor terletak pada blok mesin maka untuk membongkar sistem gigi percepatan sehingga harus membongkar blok mesin. Sebelum membongkar sistem gigi percepatan maka pastikan bagian di bawah ini terlepas terlebih dahulu:
a. kabel – kabel kelistrikan.
b. Komponen sistem bahan bakar.
c. Menurunkan mesin
d. Lepaskan kepala silinder, katup dan kelengkapannya.
e. Blok silinder,torak dan kelengkapannya.
f. Kopling dan peralatan penggerak gigi percepatan.
g. Lepaskan sistem pengisian atau alternator.
h. Lepaskan pompa oli.
Setelah semua hal di atas di lakukan , amatilah dan pastikan komponen yang mungkin menghambat proses pembongkaran gigi percepatan. Jika ada lepaskan. Berikut ini adalah langkah membongkar gigi percepatan.
1. lepaskan tutup karet.
2. Longgarkan dan keluarkan baut – baut bak mesin dan baut pemegang tromol pemindah gigi dalam urutan bersilang dalam 2- 3 langkah.
3. Lepaskan klip pengunci (snap ring) pada poros starter kaki
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya
4. Lepaskan penahan pegas dan pegasnya.
5. Letakkan bak mesin yang sisi kirinya.
6. Pisahkan bak mesin kiri dan kanan.
7. Lepaskan gasket dan pin pelurus.
8. Lepaskan poros engkol dan poros starter kaki.
9. Tempatkan komponen pada meja kerja
10. Keluarkan poros utama , poros lawan dan tromol pemindah gigi dalam satu susunan
11. Bongkar poros utama dan poros lawan.
Setelah anda membongkar semua sistem gigi percepatan dan kopling maka langkah selanjutnya adalah memasang kembali komponen tersebut. Sebelum melakukan pemasangan semua komponen harus dalam keadaan bersih dan masih dalam kondisi baik dan standar. Setelah semua komponen dan peralatan siap maka lakukan langkah pemasangan sebagai berikut:
2. Pasang poros utama, poros lawan dan tromol pemilih sebagai satu kesatuan.
3. Pasang starter kaki.
4. Pasang pen pelurus dan gasket pada bak mesin .
5. Pasang bak mesin sebelah kanan ke atas bak mesin sebelah kiri.
6. Pasang dan kencangkan baut – baut bak mesin dengan pola bersilang dalam 2 atau 3 tahap.
7. Pasang baut dan cincin plat tromol pemindah gigi.
8. Kencangkan baut – baut dengan benar dan pasang tutupnya.
Setelah transmisi di rakit dengan tepat posisikanlah mesin dengan bagian mesin sebelah kanan menghadap keatas. Selanjutnya, pasanglah komponen pemindah gigi percepatan dan kopling dengan langkah sebagai berikut:
9. Pasang pelat penyetop dengan menempatkan lubang – lubang pada pelat penyetop dengan pen pelurus yang lebih panjang.
10. Kencangkan baut plat penyetop.
11. Pasang poros pemindah gigi pada bak mesin dalam keadaan tangkai menonjol dari bak mesin yang berada diantara ujung – ujung pegas pengembaliannya dan menekan ke bawah cakar poros pemindah gigi.
12. Pasang penahan pegas tromol dan baut pemegangnya di kencangkan dengan momen 1,7 kg.m
13. Lapisi cakram dan pelat kopling manual dengan minyak pelumas.
14. Rakit pelat penekan kopling, cakram, pelat, bagian tengah kopling dan bagian luar kopling.
15. Pasang pegas, pelat pengungkit dan baut – baut kopling.
16. Tahan bagian luar kopling dengan pemegang roda penerus dan kencangkan baut – baut kopling dengan pola bersilang dalam beberapa tahap.
17. Pasang pelurus (collar ) pada poros utama.
18. Pasang cincin pada poros engkol.
19. Pasang tromol kopling,susunan kopling manual dan tutup bagian bawah.
20. Pasang cincin dengan tulisan out side menghadap keluar.
21. Pasang mur pengunci kopling manual pada poros utama.
22. Pasang roda gigi pemegang (gear holder) antara roda gigi penggerak primer dan roda gigi kopling.
23. Pasang cincin dan mur pengunci, kemudian kencangkan mur pengunci menggunakan kunci mur pengunci dengan momen 4,3 kg.m
24. Pasang dan kencangkan baut – baut tutup kopling bawah.
25. Lumasi penggelinding kopling ,pegas – pegas dan bagian dalam kopling satu arah kemudian pasang pada tromol kopling.
26. Pasang pelat penahan kopling satu arah dan kunci dengan cincin penahan (snapring)
27. Pasang cincin pengunci dengan menempatkan lidahnya dengan potongan pada rotor saringan oli
28. Pasang cincin dengan tulisan outside menghadap keluar
29. Pasang mur pengunci sentrifugal pada poros engkol.
30. Pasang cincin datar , cincin pengunci dan mur pengunci sentrifugal
31. Pasang alat pemegang kopling.
32. Kencangkan mur pengunci sesuai momen 4,0 – 4,5 kg.m
33. Tekuklah lidah cincin pengunci dan tekan masuk ke dalam alur dari pada mur pengunci.
34. pasang tutup rotor saringan oli dan gasket
35. Kencangkan rotor saringan oli.
36. Pasang bantalan pengungkit dan hubungan pengungkit kopling.
37. Pasang tuas pengungkit kopling pada poros pemindah gigi dengan menempatkan tanda titiknya dengan tanda lekukan pada poros.
38. Pasang pen pelurus dan gasket
39. Pasang tutup bak mesin kanan dan kencangkan baut – baut pemasangannya.
40. Pasang pijakan kaki dan pedal starter kaki
41. Rakit kembali alternator
42. Rakit kembali unit torak dan blok silinder
43. Rakit kembali unit kepala silinder kencangkan baut – baut sesuai torsi yang di inginkan
44. Pasang rangkaian kabel kelistrikan
45. Pasang komponen sistem bahan bakar.
46. Naikkan mesin dan pasang rantai sproket
47. lakukan penyetelan awal pada saat mesin mati.
48. Hidupkan mesin dan lakukan penyetelan lanjut.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melalui penjelasan yang panjang dari isi makalah di atas maka dapat penulis simpulkan bahwa sistem pemindah daya merupakan bagian yang sangat menentukan apakah sepeda motor tersebut dapat berjalan dengan baik atau tidak, tenaga mesin yang dihasilkan sepenuhnya di teruskan ke sistem pemindah daya. Jika sistem pemindah daya mengalami gangguan maka proses berkendara akan tidak nyaman dan bahkan dapat menimbulkan kecelakaan yang berujung kematian. Lakuka pemerikasaan dan penggantian secara berkala pada setiap komponen sistem pemindah daya sesuai dengan anjuran pabrik, sikap ini akan dapat memperpanjang usia kendaraan anda dan sudah pasti akan memberikan kenyamanan dalam berkendaraan.
B. SARAN
Gunakanlah sepeda motor anda sesuai dengan fungsinya dan bijkasanalah dalam berkendaraan, karena hal tersebut akan memberikan kenyamanan bagi pengendara lain dan juga memberikan keselamatan bagi anda sendiri. Lakukan perawatan secara rutin dan berkala untuk menjaga berforma kendaraan anda dan tetap selalu menjaga orisinalitas.






DAFTAR PUSTAKA


Abigain,Pakpahan. 1999, Motor Otomotif, Angkasa Bandung : Bandung
Boentarto, (1996). Teknik sepeda motor : praktek keterampilan terlengkap
untuk model lama-baru. Solo: CV. Aneka
Kiyaku, Y. Dan Murdhana, D.M. (1994). Teknik praktis merawat motor.
Bandung : CV. Pustaka Setia.
Riyadi, Makalah Keterampilan Otomotif, disampaikan pada pembekalan
mahasiswa KKN IKIP Jakarta, 1998
Soenarto N., & Furuhama S.(2002) , Motor Serba Guna, Jakarta: Pradnya
Paramita
Teiseran, E. (1985). Teknik motor. Yogyakarta : Liberty
www. Google.com